Kalsel

Kilas Balik Tenggelamnya Kapal Onrust dan Perang Banjar (1)

apahabar.com, BANJARMASIN – Penampakan bangkai Kapal Onrust di Sungai Barito beberapa waktu lalu menjadi perbincangan heboh…

Featured-Image
Ilustrasi, Kapal Onrust berlabuh di Sungai Barito. Foto-Mansyur for apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Penampakan bangkai Kapal Onrust di Sungai Barito beberapa waktu lalu menjadi perbincangan heboh masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya warga Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng). Berikut sekelumit sejarah dari tenggelamnya kapal tersebut.

Kapal Onrust atau Stoomschip Onrust adalah kapal Belanda yang tenggelam pada Perang Banjar, 26 Desember 1859 di Sungai Barito, Kabupaten Barito Utara, Kalteng.

Tepatnya 160 tahun lalu, kapal ini ditenggelamkan oleh laskar pejuang Tumenggung Surapati, pengikut Pangeran Antasari di wilayah Lalutung Tuor, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalteng.

Pengamat Sejarah, Mansyur memaparkan kepadabakabar.combahwa Kapal Onrust mulai dirancang dan dikerjakan tahun 1845 kemudian mulai dinamakan dengan ‘Onrust’. Nama tersebut diambil dari bahasa Belanda yang berarti ‘Tidak Pernah Beristirahat’ atau dalam bahasa Inggrisnya adalah ‘Unrest’.

“Ada sumber lain yang mengatakan bahwa nama Onrust tersebut diambil dari nama penghuni pulau Onrust di Teluk Batavia (Jakarta), yang masih keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Walck,” paparnya, Jumat (4/10).

Dipaparkan Dosen Sejarah FKIP ULM ini, pada masa itu kapal uap tersebut sudah dilengkapi radar dari besi. Kapal termasuk klasifikasi kelas 4, panjang sekitar 24 meter lebar 4 meter dengan luas kapal di dalam air 1,15 meter. Daya mesin uap 70 tenaga kuda.

“Mesin kapal mampu melakukan 33 kali putaran permenit (rpm) dengan tenaga tekanan uap 8 pound. Kecepatan kapal 81/4 knots. Kapal dapat berlayarkurang lebih selama 4 hari dalam radius aktif kira-kira 1500 Km dengan persedian 30 ribu pound batubara,” papar dia.

Armada ini merupakan kapal perang modern dengan persenjataan meriam dan 6 senapan mesin putar (gutling gun Amerika). Tahun1846-1847kapal Onrust di bawa ke Indonesia (Indie), dengan ditumpangkan ke kapal dagang bernama Bato dan tiba di Surabaya pada akhir tahun 1848. Kapal Onrust diresmikan masuk dalam dinas angkatan laut mulai tanggal 1 januari 1848.

Akhir dari keberadaan Kapal Onrust dan Armada Militer Laut Hindia Belanda ketika pada tanggal 27 Desember 1859 di bawah komando Letnan Kelas Satu J.C.H. Van Der Velde, kapal Onrust berangkat ke Kalimantan.

“Jaraknya sekitar 450 km ke pedalaman dekat Lontontoeor, diserbu oleh pejuang dalam Perang Banjar dan tenggelam di Sungai Barito,” sebut dia.

Selain kapal Onrust atau Zr. Ms. Onrust (Zijner Majesteits/His Majesty’s Onrust atau Kapal Yang Mulia Raja Belanda Onrust), terdapat beberapa kapal lain yang memiliki teknologi sama dan terbilang modern di zamannya yakni Zr.Ms. Celebes, Zr.Ms. Admiral van Kinsbergen, Zr.Ms. Suriname, Zr.Ms. Borneo serta beberapa kapal lainnya.

Pada tahun 2019 atau 160 tahun kemudian, bangkai Kapal Onrust, akhirnya terlihat pada saat Sungai Barito surut.

“Tentunya hal ini menggembirakan karena akan memperkuat serta menanamkan nilai-nilai perjuangan di wilayah pedalaman Kalteng dan nilai kesatuan dan persatuan antar etnis yang terbentuk sejak lama,” ucapnya

Dia juga mengharapkan perlunya peran aktif dari pemerintah serta instansi terkait untuk mengangkat bangkai kapal ini, sehingga dapat dijadikan objek wisata atau monumen cagar budaya pada wilayah setempat.

Baca Juga: Singgung Kriminalitas di Banjarmasin, Psikolog: Kemampuan Kontrol Diri Pelaku Rendah

Baca Juga: Kalah Bersaing, Pasar Terapung Kuin Banjarmasin Bakal Dipindah

Reporter: Musnita Sari
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner