bakabar.com, BANJARMASIN – Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Denny Indrayana memastikan diri maju di Pilgub Kalsel 2020.
Melalui video berdurasi kurang 1 menit, ia meminta restu kepada seluruh masyarakat Banua. Termasuk kepada para tokoh masyarakat, alim ulama, aktivis, hingga kalangan akademisi.
Lantas, bagaimana peluang Denny menghadapi sang petahana Sahbirin Noor?
Pengamat politik dan kebijakan publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Samahudin Muharram menilai semua bakal calon masih memiliki potensi untuk maju di Pilgub 2020.
Namun, semua mesti memenuhi persyaratan yang telah tertuang dalam Undang-Undang Pilkada dan PKPU sebagai syarat calon kepala daerah.
Denny Indrayana, kata dia, lebih berpeluang maju melalui calon independen. Dibanding lewat jalur partai politik.
“Mengingat yang bersangkutan bukan kader partai politik,” ucapnya kepada bakabar.com, Jumat (11/10) siang.
Apalagi sampai hari ini, terdapat beberapa partai politik di Kalsel yang telah membuka pendaftaran bakal calon. Baik tingkat bupati, wali kota, hingga gubernur.
“Dari sana akan terlihat sejauh mana bakal calon akan maju menjadi calon kepala daerah,” katanya.
Mungkinkah partai koalisi Prabowo-Sandi akan mengusung Kuasa Hukum BPN itu?
Samahudin menilai peta politik nasional tak akan berpengaruh banyak dalam Pilgub Kalsel.
Figur nasional sangat berbeda dengan figur di daerah. Di mana partai politik dan masyarakat daerah mengetahui secara pasti terkait figur yang mampu memimpin daerah.
“Memang benar, Denny Indrayana berpengaruh sebagai tokoh nasional di era Susilo Bambang Yudhoyono. Namun belum tentu menarik perhatian bagi masyarakat Kalsel,” tegasnya.
Ia mengutarakan melawan sang petahana masih sangat berat. Terlebih petahana telah mempunyai modal sosial dan politik selama 4 tahun terakhir.
Baca Juga: Maju Wali Kota Banjarmasin, Habib Banua Relakan Kursi Senator?
Baca Juga: Habib Banua Turun Gunung, Nyalon Wali Kota Banjarmasin
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah
