bakabar.com, MUARA TEWEH - Masyarakat Kabupaten Barito Utara (Barut) saat ini lebih memilih jalan alternatif Muara Teweh-Lemo-Batapah jika ingin ke Kota Palangka Raya, daripada melewati Ampah-Buntok.
Alasannya adalah karena jalur Muara Teweh-Lemo-Batapah hanya ditempuh 5 jam saja, hal itu jika dibandingkan dengan Muara Teweh-Ampah-Buntok memakan waktu antara 7 atau 8 jam.
Terkait hal itu anggota DPRD Barut, H Abri meminta Pemkab Barut memprioritaskan jalan tembus yang menghubungkan MuaraTeweh ke Palangka Raya dalam pembangunan infrastruktur 2020.
Permintaan itu dikemukakan politisi Partai Persatuan Pembangunan(PPP) itu mengingat jalan tembus yang dibangun dari Desa Lemo, Kecamatan Teweh Tengah, menuju Desa Batapah, Kabupaten Kapuas, mempersingkat jarak dibandingkanmelalui jalur memutar, yakni melalui Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
"Saya sangat mendukung agar jalan tersebut menjadi salah satu dari sekian banyak prioritas pemerintah daerah dan Provinsi Kalteng pada 2020 untuk peningkatan status jalannya," kata H Abri,Rabu (09/10).
Tak hanya itu, selaku pribadi dirinya berterima kasih kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Lemo yang telah memasang rambu-rambu petunjuk arah jalan. Sehingga membantu dan mempermudah perjalanan warga masyarakat yang melalui jalan tersebut.
"Waktu itu saya memberanikan diri melewati jalan tersebut dari Palangka Raya ke Muara Teweh, rambu-rambu yang dipasangan oleh Pemdes Lemo sangat membantu dan memudahkan dalam perjalanan," imbuhnya.
Baca Juga: 3 Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Kobar Dilantik Jadi Ketua Definitif
Baca Juga: Cemburu Buta, Suami di Teweh Hajar Istri hingga Bonyok
Baca Juga: Menyanggar, Ritual Adat Dayak yang Masih Lestari
Baca Juga:Gubernur Kalteng Tinjau Kondisi Infrastruktur Sejumlah Kabupaten
Reporter: Ahc17
Editor: Aprianoor