bakabar.com, BANJARMASIN – Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD Hipmi) berharap investasi di Kalsel meningkat seiring terpilihnya Bahlil Lahadalia.
Bahlil ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggantikan Thomas Lembong.
“Yang pertama, kami bangga sekali atas terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Kepala BKPM. Kami yakin Bang Bahlil bisa menarik investasi yang besar untuk Kalsel,” ucap Plt Ketum BPD Hipmi Kalsel Hamdillah kepada bakabar.com, Kamis (24/10) siang.
Apalagi Ibu Kota Negara (IKN), kata dia, akan pindah ke Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim.
Pemindahan ibu kota diprediksi akan memberikan imbas signifikan terhadap perekonomian Kalsel.
“Kalsel bisa dikatakan sebagai penyangga ibu kota negara,” katanya.
Dari situ, sambung dia, Kalsel memiliki daya tarik sendiri di mata investor. Misalnya seperti infrastruktur, pariwisata, teknologi, dan pertanian.
“Sebagai penyangga ibu kota, empat sektor itu sangat berpotensi ke depan,” tegasnya.
Meski begitu, ia menilai, Bahlil Lahadalia memiliki strategi sendiri dalam mengembangkan investasi di Indonesia, termasuk Kalsel.
“Kemarin, ketika saya berada di rumah beliau. Sebelum beliau pergi ke istana, kita sempat berbicara. Bang Bahlil sudah menyiapkan rencana untuk mengembangkan Kalsel,” ungkapnya.
“Sekali lagi kita mengucapkan selamat kepada Bang Bahlil Lahadalia karena telah diberikan kepercayaan sebagai Kepala BKPM RI. Semoga amanah menjalankan tugas,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, realisasi investasi Kalsel pada semester I lalu, yakni Januari-Juni 2019, masih berada di bawah Kaltim dan Kalbar.
Baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).
Realisasi investasi PMDN Kalsel mencapai Rp3.291,7 Miliar.
Sedangkan Kaltim berada di posisi keenam dengan realisasi investasi mencapai Rp12.422,6 Miliar.
Adapun Kalbar berada di posisi kesebelas dengan realisasi investasi Rp3.784 ,3 Miliar.
Sementara itu, terkait realisasi investasi PMA, Kalsel berada di urutan 15. Dengan perolehan investasi sekitar US$ 221 Juta atau sekitar 148 proyek.
Kaltim berada di posisi 12, dengan realisasi investasi sekitar US$ 300,4 Juta. Kemudian, Kalbar berada setingkat di atasnya sekitar US$ 358,1 Juta.
Sehingga, total keseluruhan realisasi investasi Kalsel berkisar Rp6,61 Triliun. Dengan, PMDN dan PMA sekitar 449 proyek.
Terakhir, berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kalsel, target realisasi investasi berdasarkan RPJMD Kalsel di tahun 2019 sekitar 10,5 Triliun.
Baca Juga: Bahlil Jadi Menteri, Hipmi Canangkan Tahun Investasi
Baca Juga: Pidato 'Economy First' Presiden, Hipmi: Warning Kabinet Baru
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah