bakabar.com, BANJARMASIN – Demonstrasi sedang jadi tren belakangan ini. Rumah Banjar -sebutan Gedung DPRD Kalsel- kembali jadi sasaran.
Kali ini, aksi unjuk rasa datang dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalsel.
Pantauan bakabar.com, puluhan massa FSPMI memenuhi sekitar Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, sejak pagi tadi, Rabu (2/10).
Dilengkapi dengan atribut demonstrasi, seperti bendera, spanduk berisi tuntutan, pengeras suara, dan mobil pikap, massa datang dari arah Jalan Pangeran Samudera.
Terdapat enam tuntutan yang hendak mereka sampaikan ke wakil rakyat. Pertama, menolak Revisi UU Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003.
“Kedua, kami menolak usulan kenaikan BPJS Kesehatan,” ucap Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalsel, Yoyoen Indharto dalam orasinya.
Kemudian, menuntut, cabut atau Revisi PP Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.
Selain itu, mereka juga menuntut agar pemerintah mencabut Kepmenaker nomor 228 tahun 2019 jabatan tertentu yang dapat diduduki oleh tenaga kerja asing.
Kemudian, pemerintah diminta segera menyelesaikan kasus ketenagakerjaan di PT. Barito Murni Sakti Chemical, Batola dan PT. Kalimantan Agung, Tala.
“Dan terakhir verifikasi SP/SB tingkat provinsi Kalsel secepatnya agar putusan UMP 2020 tak cacat hukum,” pungkasnya.
Sejauh ini, massa sudah disambut perwakilan anggota DPRD Kalsel. Yakni, anggota DPRD Kalsel dari fraksi PDIP, Fahrani dan dari Fraksi PKB, Suripno Sumas.
Untuk diketahui, DPRD Kalsel baru saja didemo oleh mahasiswa terkait RUU. Termasuk Revisi UU Ketenagakerjaan.
Mereka melancarkan aksi protesnya di depan gedung DPRD Kalsel, Senin (30/09) kemarin.
Baca Juga: Giliran Buruh Siap Demo Dewan Kalsel
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah