bakabar.com, BATULICIN – Persoalan radikalisme di Indonesia nampaknya tak akan tuntas dengan cepat. Sebaliknya, persoalan ini terus menjalar hingga ke pelosok negeri.
Di Kabupaten Tanah Bumbu, paham radikal juga berkembang dengan cepat. Kini mereka dinilai sudah memiliki basis massa tersendiri. Hal itu jelas terlihat dalam pertemuan Muzakarah Ulama dan Tokoh Masyarakat yang digelar di Masjid Agung Al Falah, belum lama ini.
Menyikapi hal tersebut, Polres Tanah Bumbu berencana mengumpulkan seluruh elemen masyarakat untuk membahas tentang bahaya dan strategi untuk mencegah menjalarnya paham radikal ke segala lini.
Kegiatan akan dilangsungkan di Mapolres Tanah Bumbu, Kamis (16/10) besok. Umat Islam yang hadir berasal dari berbagai latar belakang dari ulama, tokoh masyarakat, kaum milenial, mahasiswa, juga wartawan.
Pengasuh Majelis Taklim Al Khairaat Tanah Bumbu, Habib Hussein Al Jufri, ikut turun tangan. Habib Hussein akan memberikan pencerahan kepada umat Islam terkait bahaya radikalisme dalam Islam.
Wakapolres Tanah Bumbu, Kompol Arief Prasetya, Kamis (16/10), mengatakan acara tersebut terbuka untuk umum.
Tidak hanya Habib Hussein, pemaparan bahaya paham radikal juga akan disampaikan oleh Ketua MUI dan Kepala Kesbangpol Tanah Bumbu.
Arief menyebut paham radikal tak boleh dianggap sepele. Jika paham seperti itu terus eksis di Indonesia, risikonya terlalu besar dan tentu akan mengorbankan keutuhan NKRI.
Lebih berbahaya lagi karena paham radikal dapat memengaruhi tokoh-tokoh agama yang punya ‘suara’ di lingkungan masyarakat. Dari kalangan akademisi pun tak luput dari pengaruh negatif paham tersebut.
“Intinya, kita tidak mau bangsa ini ternodai dengan paham yang melanggar aturan. Kita adalah bangsa besar, menjunjung tinggi budaya gotong-royong, dan toleransi,” tandasnya.
Baca Juga: Saling 'Tuding' BPJS Kesehatan dan Disdukpencapil Tanbu
Baca Juga: Selama 2019, Kasus Perceraian di Tanbu Tinggi
Editor: Puja Mandela