bakabar.com, BANJARBARU – Hujan kemarin berimbas pada kabut asap yang menyelimuti Kalimantan Selatan, hari ini.
Teror kabut asap kini melanda Banjarbaru dan sekitarnya. Termasuk Bandara Syamsuddin Noor, salah satu objek vital Banua. Keterlambatan sejumlah penerbangan pun tak terhindari.
“Asap mulai Banjarbaru dan sekitarnya ini disebabkan oleh hujan kemarin turun ke lahan gambut yang terbakar sehingga malam harinya asapnya keluar,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin kepada bakabar.com, Kamis (03/10) siang.
Ia turut menjelaskan sedikit mengenai fenomena kabut asap yang muncul ini.
“Fenomena yang seperti ini sudah 2 kali terjadi pada pekan yang lalu,” sambungnya.
“Pada hujan yang pertama itu, juga ada kabut seperti ini,” jelas dia.
BPBD pun tidak perlu lagi susah-susah mencari dari mana titik asap itu berasal.
“Asap dadakan [karena lahan terbakar] terkena hujan satu hari, nah itu penyebabnya,” jelas pria yang akrab disapa Ujud ini.
Hujan, kata dia, sangat membantu pemadaman. Bisa saja tidak menyebabkan kabut asap jika intensitasnya lebih sering.
“Beda jika hujannya terus menerus itu, bisa langsung hilang kabutnya,” jelasnya.
Ke depan, BPBD akan fokus ke enam titik penyumbang asap terbesar yang saat ini masih sulit dikendalikan.
“Di Bandara itu tinggal 1 titik, di [Jalan] Peramuan beberapa titik, soalnya luas sekali lahan yang berasap itu,” jelas dia
Fokus lain BPBD adalah titik panas di Guntung Damar.
“Karena kemarin satu hari kita tinggalkan ternyata tumbuh lagi asap dan apinya. Selama 4 hari ke depan kita berupaya agar asap di Banjarbaru itu tuntas,” sambungnya.
Terpisah, Staf Prakirawan BMKG, Shaaimul membenarkan hujan kemarin berpengaruh banyak terhadap suhu udara. Sehingga menimbulkan kabut disertai asap di hari ini.
“Kabut asap memang setiap hari masih terjadi di area bandara, hujan kemaren berpengaruh terhadap suhu udara pada malam dan dini hari (lebih dingin dari biasanya), sehingga memicu terjadinya kabut (fog) yang disertai campuran asap” ujarnya kepada bakabar.com.
Ia juga menjelaskan penyebab terjadinya kabut asap yang relatif lebih lama pada hari ini.
“Kejadian kabut asap pagi hari ini cukup lama dikarenakan RH [kelembapan] yang tinggi dan suhu udara masih dingin 24 derajat pada jam 10.00 tadi,” ujarnya dihubungi media ini.
Selain itu, pemanasan matahari yang tidak bisa masuk ke permukaan sehingga memperlambat proses pengangkatan udara dingin di permukaan.
Pada pagi ini kondisi di bandara dari jam 05.30 hingga 10.30 masih diselimuti kabut asap dengan jarak pandang hanya mencapai 300 meter.
Namun dengan hujan yang mengguyur Kalsel kemarin berhasil menurunkan jumlah titik hotspot hari ini
“Titik api hari ini turun menjadi 21 dari sebelumnya pada 1 Oktober terdapat 128 titik,” ujarnya mengakhiri.
Pagi tadi, dampak mengganggu aktifitas penerbangan di Bandara Syamsuddin Noor.
"Pagi ini ada keterlambatan tapi enggak signifikan ya, pesawat di apron sudah mengudara, kecuali Wings tujuan Batulicin reschedule jadi pukul 13.20," kata Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Syamsuddin Noor Aditya Putra Patria kepada bakabar.com.
Sedikitnya, ada lima keberangkatan dan satu kedatangan pesawat pagi yang tertunda gara-gara kabut asap.
Baca Juga: Lagi, Kabut Asap Ganggu Penerbangan di Syamsuddin Noor
Baca Juga: Asap Beranjak Sirna, Mulai Datang Hujan Berpetir
Baca Juga: Kabut Asap Masih Tebal, Komunitas Sosial Turun ke Jalan Bagikan Masker
Baca Juga: Hujan Lokal Kembali Mengurai Asap
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah