Politik

Andreas Pareira: Wajar Jika PDI Perjuangan Dapat Jatah Menteri Paling Banyak

apahabar.com, JAKARTA – Politisi PDI Perjuangan, Andreas Pareira, menilai hal yang wajar apabila partai besutan Megawati…

Featured-Image
Presiden Joko Widodo dalam silaturahmi terakhir dia dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dengan Kabinet Kerja. Foto – Antara/Biro Pers Kepresidenan

bakabar.com, JAKARTA – Politisi PDI Perjuangan, Andreas Pareira, menilai hal yang wajar apabila partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mendapat jatah menteri paling banyak dalam kabinet karena telah mendukung presiden terpilih Joko Widodo sejak lama.

“Porsi paling banyak wajarlah sebagai partai pemenang, juga pendukung Jokowi dalam arti dia kader PDI Perjuangan, dukungan PDI Perjuangan buat Jokowi bukan baru sekarang,” kata Pareira, di Jakarta, Sabtu (19/10).

PDI Perjuangan, kata Pareira, telah mendukung Jokowi sejak pemilihan wali kota Solo, kemudian pemilihan gubernur DKI Jakarta dan konsisten dalam pemilihan presiden periode pertama serta kedua. Di PilkadaDKI Jakarta2012, pasangan Jokowi-BasukiPurnama diusung Partai Gerindra dan PDI Perjuangan.

Ia mengaku tidak mengetahui pasti jumlah kader PDI Perjuangan yang akan duduk dalam kabinet, meski partai berlambang banteng itu telah mengusulkan beberapa nama kepada Jokowi.“Susunan nama sudah disampaikan tinggal beliau pilih yang mana,” kata Andreas.

Terkait sejumlah pertemuan pimpinan partai dengan Megawati maupun Jokowi usai pemungutan suara, menurut dia menghasilkan perkembangan dalam susunan kabinet.

Terdapat kemungkinan terjadi pertambahan “warga baru” dalam koalisi.

“Pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan Zulkifli Hasan mungkin ada perubahan peta koalisi, akan mengubah komposisi kabinet, apa berkurang porsi parpol atau nonparpol saya kira lihat ke depan,” ucap Pareira.

Ada pun presiden terpilih Jokowi telah merampungkan susunan kabinet yang membantunya dalam periode kedua, serta berjanji akan segera mengumumkan nama-nama dalam susunan kabinet segera setelah sidang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.

Baca Juga:Berada di Melbourne, Denny Indrayana Diwakili Relawan Memburu Dukungan PKS Kalsel

Baca Juga:Kunjungi Guru Zuhdi, Denny Indrayana Tepis Muatan Politis

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner