bakabar.com, BANJAR – Kabupaten Banjar tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tetapi panorama alamnya pun memiliki daya tarik tersendiri bagi para pelancong, baik wisatawan lokal maupun nasional.
Salah satu eksotisme alam di kota berjuluk serambi Mekah itu yakni Air Terjun Penyaluhan Luar yang berjarak puluhan kilometer dari pusat kota, tepatnya di Desa Paau, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
“Air terjun ini sangat potensial dijadikan objek wisata,” ucap Kepala RPH Sungai Luar, Markus Liling, melalui siaran pers yang diterima bakabar.com, Minggu (13/10).
Keindahan air terjun Penyaluhan Luar dinilai mampu bersaing dengan air terjun lainnya. Apalagi dengan ketinggiannya yang mencapai 25 meter. Karenanya, Kelompok Tani Hutan Hampurai didorong agar mampu mengelola potensi wisata tersebut.
“Kepada anggota KTH dan aparat Desa Paau agar turut serta menjaga potensi wisata tersebut,” tegasnya.
Jika terus dikembangkan, Air Terjun Penyaluhan Luar diprediksi tak hanya dinilai dapat menguntungkan pemerintah, tetapi dinilai bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Untuk menuju air terjun tersebut, para wisatawan mesti melewati bendungan Riam Kanan. Jika ingin menuju ke sana wisatawan bisa menggunakan perahu.
Waktu tempuh dari Pelabuhan Tiwingan menuju Desa Paau kurang lebih 1 jam perjalanan. Lokasi air terjun Penyaluhan Luar tak jauh dari permukiman warga, sekira 1 jam perjalanan menggunakan moda transportasi darat.
Keindahan air terjun tersebut memang sangat memesona. Ketua KTH Hapurai, Saupi, mengungkapkan air terjun itu akan makin memesona pada saat musim hujan.
Namun, apabila debit air kecil, maka air terjun pun terlihat kurang lebar. Beda halnya pada saat musim hujan yang lebarnya mencapai 7 meter.
Tak sampai di situ, potensi wisata lain yang dimiliki Desa Paau masih ada. Sebut aja seperti air terjun Sekendet dan Puncak Aur Bunak. Dishut Kalsel dan Tahura Sultan Adam diharapkan dapat memberikan pembinaan kepada KTH Hapurai.
Pembinaan dimaksud, kata Saupi, baik dalam kelembagaan maupun pengelolaan wisata mengingat KTH Hapurai masih baru terbentuk, sehingga masih minim pengalaman.
Baca Juga: Mapala Uniska Heboh, Paman Birin Ikut Panjat Tebing
Baca Juga: Sulap Kontainer Jadi Perpustakaan untuk Taman Kamboja
Baca Juga: Sambut Penilaian Desa Wisata, Warga Desa Tiwingan 'Perangi' Sampah
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Puja Mandela