Nasional

Viral!!! Ular Piton Raksasa Langka Jadi Korban Kebakaran Hutan Kalimantan

apahabar.com, JAKARTA – Beberapa hari belakangan ini asap tebal membumbung di langit Kalimantan Tengah. Kebakaran hutan…

Featured-Image
Ular raja piton raksasa yang jadi korban kebakaran hutan Kalimantan. Foto-Facebook/Johan Michael Median Pasha

bakabar.com, JAKARTA - Beberapa hari belakangan ini asap tebal membumbung di langit Kalimantan Tengah. Kebakaran hutan ditengarai sebagai penyebab munculnya asap pekat yang mengganggu kesehatan.

Tak hanya warga yang terdampak, makhluk hidup lain yang berhabitat di hutan Kalimantan malah sudah ada yang jadi korban. Salah satunya adalah ular langka yang disebut Raja Piton.

Sosok ular langka yang disebut warga sekitar Tangkalaluk itu di pedalaman hutan Kalimantan itu diabadikan warga bernama Johan Michael Median Pasha. Akun milik Johan itu kemudian diunggah pada akun instagram Garda Satwa Foundation. Ini menjadi viral di kalangan traveler.

Oleh warga Kalimantan, ular berukuran raksasa ini disebut Tangkalaluk. Karena sosoknya yang misterius dan jarang dilihat orang, ular berjenis Piton itu sering disangka sebagai makhluk astral.

Padahal sebenarnya, ular ini bukanlah makhluk siluman atau jadi-jadian, tetapi ular sungguhan. Nama spesiesnya Malayophyton reticulatus.

Ular ini memang bisa tumbuh hingga mencapai ukuran raksasa. Ular yang masuk dalam keluarga Phytonidae bisa tumbuh hingga mencapai panjang 10 meter, dengan berat mencapai 180 kilogram.

Dengan ukuran tubuh sebesar itu, wajar kalau ular ini butuh makanan yang banyak. Sang Raja Piton biasa berburu babi hutan, rusa, orang utan, hingga hewan besar lain di hutan. Terkadang, ada juga manusia yang pernah jadi korban.

Ular piton biasa berburu dengan cara membelit mangsanya sampai kehabisan nafas, baru kemudian mangsa itu ditelan bulat-bulat. Sekali makan, sang ular bisa bertahan tidak makan lagi hingga berminggu-minggu lamanya.

Ular piton jenis ini tersebar di Asia Selatan hingga Asia Tenggara.Hutan Kalimantanpun jadi rumah yang nyaman bagi sang piton untuk hidup. Tapi itu dulu, sekarang sudah tidak lagi.

Hutan Kalimantan sekarang sudah terbakar, menyisakan asap tebal dan lahan kering kerontang menghitam. Sedih rasanya jika makhluk seperti Tangkalaluk ini harus punah dan menghilang.

Baca Juga:Kualitas Udara Banjarmasin Relatif Aman dari Asap Kiriman Karthula

Baca Juga:Sering Kebakaran, Ribuan Warga Banjarmasin Gelar Salat dan Istigosah

Sumber: Detik.com

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner