Kalteng

Setelah Jadi Parkir Mobil, Kini Water Front City Ditempati Becak Mangkal

apahabar.com, MUARA TEWEH – Bukan lagi ditempati mobil, kini lokasi wisata dalam kota Muara Teweh water…

Featured-Image
Areal wisata kota water front city (WFC) Jalan Panglima Batur, Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah seakan berubah fungsi menjadi tempat mangkal becak. Foto – apahabar.com/Muhammad Nasution

bakabar.com, MUARA TEWEH - Bukan lagi ditempati mobil, kini lokasi wisata dalam kota Muara Teweh water front city (WFC) Jalan Panglima Batur, Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, malah ditempati mangkal para tukang becak yang justru menganggu pemandangan.

Keberadaan becak-becak ini mengganggu wisatawan lokal maupun non lokal yang ingin menikmati pemandangan alam Sungai Barito dari WFC karena mereka parkir tepat di samping pagar tempat warga melihat langsung ke arah Sungai Barito,sehingga sulit untuk mendapatkan momen yang baik.

Salah satu warga Muara Teweh Ipan,mengatakan sangat menyayangkan kondisi seperti itu, meski keberadaan parkir becak tidak 24 jam tapi tetap merusak pemandangan.

"Kami berharap pemerintah melalui dinas atau instansi terkait untuk menertibkan becak yang parkir di areal WFC. Hal itu agar terlihat bersih, indah dan memberikan rasa nyaman bagi pengunjungnya," katanya, Rabu (04/09)

Objek wisata WFC tempatnya sangat strategis karena berada di tengah kota dan juga di jalan utama,sehingga menjadi pusat perhatian khalayak ramai.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dani,warga Muara Teweh,pemerintah hendaknya segera menertibkannya,karena bukan hanya becak tapi areal WFC sudah berubah menjadi tempat parkir umum.

Entah bagaimana awalnya,WFC menjadi tempat parkir namun yang pasti saat ini lokasi tersebut seakan dijadikan tempat parkir legal karena ada tukang parkir dan memungut bayaran terhadap kendaraan yang parkir di sana.

“Kami mengharapkan agar instansi terkait segera menertibkannya,sehingga bisa mengembalikan fungsi dari objek wisata Water Front City yang menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Barito Utara,” ucap Dani.

Pantauanbakabar.com,areal WFC ini kalau malam hari diduga menjadi ajang transaksi praktek pekerja seks komersial,sehingga meresahkan masyarakat.

Anehnya meski berada di tengah kota namun ada kesan instansi berwenang tutup mata dan membiarkan hal tersebut berlangsung.Padahal penyakit masyarakat itu bisa saja menularkan virus HIV/AIDS karena liar dan tidak terkontrol oleh pihak kesehatan.

Baca Juga: Dewan SorotiTempat Parkir WFC dan RSUD Muara Teweh

Reporter: Ahc17
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner