bakabar.com, BANJARMASIN - Tak cuma meriah, perayaan Hari Olahraga Nasional ke-36 di Kalimantan Selatan (Kalsel) bakal mencetak sejarah baru.
Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kalsel, Hermansyah, puncak perayaan bakal dibuat berbeda dan menjadi yang pertama kali dilakukan di Indonesia.
"Kalau biasanya di lapangan atau stadion. Tahun ini menjadi sejarah tersendiri bagi Kalsel karena tempatnya di Sungai," ujar Hermansyah kepada awak media usai pembukaan festival silat budaya, Rabu (4/9) siang
Persiapan fisik sudah mencapai 80 persen. Panggung utama akan berada di atas Sungai Martapura, sehingga dapat dinikmati oleh para pengunjung dari segala penjuru.
"Sudah kita siapkan 6 tongkang, termasuk panggung utama. Lalu lintas air akan ditutup sementara. Karena acaranya berlangsung malam hari, akan ada pesta kembang api juga," kata dia.
Banjarmasin memang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai. Dispora sampai-sampai berkoordinasi dengan Tim Gegana dan Brimob Polda Kalsel, memastikan akan memberikan pertunjukkan luar biasa bagi masyarakat.
"Mudah-mudahan nanti perizinan dan segalanya ada, sehingga bisa kita meriahkan. Kami minta masyarakat Kalsel khususnya Banjarmasin, bisa berbondong-bondong hadir di Haornas ini," pesannya.
Puncak acara akan digelar pada 8 September mendatang. Selain pertunjukkan tadi, rencananya akan ada pemecahan rekor Muri untuk aksi Gerakan KATA oleh ribuan karateka se-Kalsel serta acara Gowes Nusantara 2019.
"Ini akan menjadi warna tersendiri di Haornas kali ini. Kami optimistis bisa terselenggara dengan baik," sebut Hermansyah
Pemerintah dan Dispora Kalsel pun terus berupaya melakukan persiapan untuk menyukseskan perhelatan akbar ini. Tamu-tamu undangan sudah mulai berdatangan, khususnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Ada informasi Wapres yang akan datang nanti. Mudah-mudahanlah, siapapun yang datang kami siap menyambutnya," paparnya.
Baca Juga:Tak Dibantu Kemenpora, Biaya Haornas 2019 Rp 5,5 Miliar Sumber APBD Kalsel
Baca Juga:Buka Festival Pencak Silat, Paman Birin Janjikan Kuntau Pecahkan MURI
Reporter: Musnita Sari
Editor: Fariz Fadhillah