Kalsel

Perempuan Punya Andil Dalam Bela Negara

apahabar.com, BANJARMASIN – Setiap warga Negara memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam upaya bela Negara, termasuk…

Featured-Image
forum dialog peningkatan kesadaran bela Negara di Hotel Rattan In, Rabu (18/9). Foto-apahabar.com/Musnita Sari

bakabar.com, BANJARMASIN - Setiap warga Negara memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam upaya bela Negara, termasuk kaum perempuan yang juga memiliki andil dalam melakukan perubahan. Hal itu yang tertuang dalam forum dialog peningkatan kesadaran bela Negara di Hotel Rattan In, Rabu (18/9).

Kegiatan ini digagas olehDirektorat jenderal politik dan pemerintahan umum (Ditjen Polpum) Kemendagri melalui Direktorat Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan dengan tema Semangat Bela Negara Bangun Bangsa yang Berkarakter dan Bermartabat.

"Tantangan kita saat ini sebenarnya non militer. Ancaman yang kita hadapi dengan perkembangan pengetahuan ilmu teknologi, perang peradaban, kemudian aspek ideology ekonomi hingga sosial," ucapSekretaris Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Didi Sudiana di sela acara.

Didi menyebutkan termasuk didalamnya adalah andil perempuan yang dominan berperan untuk mendidik dari lingkungan terdekat yaitu keluarga.

"Peran ibu-ibu sangat dominan untuk mendidik anak bangsa. Salah satunya dari etika, moral, perilaku, sehari-hari," lanjut dia.

Menurutnya peran seorang Ibu lebih baik daripada ayah dalam keluarga, sehingga perempuan akan lebih optimal dalam menyampaikan informasi mengenai hal-hal yang dapat membangun bela Negara di lingkungan masing-masing.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh salah satu narasumber acara, Andi Tenri Sompa. Kegiatan interaktif ini dapat menjadi pembelajaran bagi perempuan khususnya para ibu dalam mendidik anak mereka untuk ikut bela Negara.

"Hari ini bela Negara bukan lagi menghadapi musuh dengan bawa senjata tapi yang kita hadapi adalah bagaimana menciptakan generasi yang lebih bagus," kata Kaprodi Magister Administrasi Pembangunan ULM ini.

Melalui penanaman pendidikan etika dan moral yang diajarkan pada kurikulum khusus di sekolah dasar, hal itu menurutnya dapat membuat anak-anak memiliki sikap patriotisme dan nasionalisme, serta keinginan untuk menjaga NKRI.

"Banyak cara. Misal menguatkan dan memunculkan kembali simbol-simbol seperti bagaimana penggunaan bendera, upacara, ketertiban hingga kisah-kisah heroik tentang kepahlawanan," sebutnya.

Untuk memperkuat keutuhan NKRI diperlukan kesadaran bela negara yang dapat diwujudkan melalui berbagai cara oleh setiap masyarakat sesuai dengan kemampuan dalam bidang profesi masing-masing.

Baca Juga: Gus Muwafiq: Negara yang Tidak Menghargai Perempuan Pasti Terbelakang

Reporter : Musnita Sari
Editor: Muhammad Bulkini

Komentar
Banner
Banner