Kalsel

Paripurna DPRD Banjarbaru, Bahas Soal Karhutla

apahabar.com, BANJARBARU – Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru dengan pembahasan pandangan umum fraksi…

Featured-Image
Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru dengan pembahasan pandangan umum fraksi terhadap penyampaian raperda tentang anggaran pendapatan belanja daerah tahun 2020, di kantor DPRD Banjarbaru, Senin (16/9) siang. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU – Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru dengan pembahasan pandangan umum fraksi terhadap penyampaian raperda tentang anggaran pendapatan belanja daerah tahun 2020 sekaligus jawaban Walikota terhadap pandangan umum fraksi dilaksanakan di kantor DPRD kota Banjarbaru, Senin (16/9) siang.

Dalam rapat paripurna kali ini turut dibahas juga mengenai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tengah melanda di Kalsel.

Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru Wartono ini juga dihadiri secara langsung Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani.

Rapat paripurna diawali dengan pembacaan pandangan umum praksi-praksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020.

Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani mengatakan, banyak masukan yang telah disampaikan fraksi-fraksi pada rapat paripurna hari ini.

“Bahwa penyampaian ini adalah fungsi controlling dewan terkait dengan fungsi budgeting dan penganggaran,” ujar Nadjmi

“Dan tadi sudah kita sampaikan tanggapan kita dan menariknya juga disoroti oleh fraksi fraksi,” sambungnya.

Selain itu yang lebih menarik, pada rapat paripurna kali ini membahas tentang karhutla yang menyebabkan kabut asap pada beberapa hari terakhir di Kota Banjarbaru.

“Status karhulta di Banjarbaru yang tadinya siaga karhutla dinaikkan menjadi status darurat karhutla,” ujarnya lagi.

Untuk itu, ia mengatakan untuk seluruh SKPD agar ikut bergerak untuk bersama-sama turun menanggulangi karhutla dan untuk itu sudah dibagi tugas kepada SKPD masing-masing.

Saat ditanya terkait dengan dugaan banyaknya lahan terbakar di wilayah Banjarbaru yang diduga dilakukan oleh para petani, Nadjmi menepisnya.

Ia mengatakan hal itu karena di beberapa lokasi titik terjadinya kebakaran lahan tidak terdapat lahan pertanian milik masyarakat Banjarbaru.

"Karena lahan rawa atau lahan gambut yang mengalami kebakaran tidak ada wilayah pertanian milik masyarakat Banjarbaru apalagi lahan sawit, diduga kebakaran ini berasal dari wilayah tetangga yang meluas hingga masuk ke wilayah kita Banjarbaru," paparnya.

Sementara itu, Wakil ketua DPRD kota Banjarbaru Wartono mengatakan pihaknya melakukan pemantauan melalui anggota dewan masing-masing daerah pilihan.

"Anggota dewan kita juga berkoodinasi dengan SKPD terkait, melakukan pemantauan di masing-masing dapilnya, juga ada yang langsung turun ke lapangan, dimana lokasi kebakaran terjadi untuk ikut memadamkan api," katanya.

Baik Nadjmi atau Wartono turut sedih dengan kejadian kebakaran yang tengah melanda Banjarbaru, khususnya untuk kejadian kebakaran di Cempaka hari ini dan menghimbau masyarakat Banjarbaru untuk menggunakan masker sebagai tameng pertahanan diri ditengah teror kabut asap akibat kebakaran.

Baca Juga: Teror Kabut Asap, Warga Tala Mulai Menderita Batuk

Baca Juga: Teror Kabut Asap, BPBD Kalsel: Masih Bisa Dikendalikan

Baca Juga: Baragam Dampak Kabut Asap, Warga Sekitar Syamsudin Noor Resah

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner