Tak Berkategori

Kunjungi PBNU, Habib Umar Pesan pada Murid-muridnya untuk Aktif di NU

apahabar.com, BANJARMASIN – Ulama Karismatik asal Hadramaut-Yaman, Habib Umar bin Hafidz bersilaturrahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul…

Featured-Image
Habib Umar bin Hafidz ketika bersilaturrahmi dengan PBNU di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (23/9). Foto-nu Online

bakabar.com, BANJARMASIN - Ulama Karismatik asal Hadramaut-Yaman, Habib Umar bin Hafidz bersilaturrahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di lantai 3 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (23/9) kemarin.

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj membeberkan isi pertemuan tersebut. Di antaranya membahas tentang Nahdlatul Ulama, Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), dan Islam wasathiyah.

"Beliau sangat-sangat NU karena (pengikut) Imam Asy'ari, Imam Syafi'i. Beliau bahkan sangat mendoakan NU, bahkan membaca kitab-kitab karya KH Hasyim Asy'ari di sana, diajar ke murid-muridnya," kata Kiai Said usai pertemuan.

Dalam pertemuan itu, Habib Umar juga menyampaikan terima kasih kepada NU karena telah menjadi benteng Aswaja di Indonesia. Atas peran NU tersebut, Habib menilai Aswaja hingga kini tetap eksis dan kuat di Indonesia.

"Kalau enggak ada NU, mungkin Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia sudah hilang," kata Kiai Said menirukan pernyataan Habib Umar.

Menurut penjelasan Kiai Said, Habib Umar mengungkapkan bahwa santri asal Indonesia yang ada di Yaman sekitar 1000 orang, dan santri-santri tersebut dikatakannya akan diarahkan Habib Umar agar ketika kembali ke Indonesia untuk aktif di NU.

"Beliau akan mengkader, akan menggembleng santri-santri asal Indonesia agar kalau pulang ke Indonesia harus aktif di NU," jelasnya.

Sementara Kiai Said mengatakan kepada Habib Umar bahwa NU bukan hanya benteng Aswaja di Indonesia, melainkan di Nusantara. Indonesia tetap kuat walaupun diapit oleh dua negara non-Muslim, yakni China dan Australia.

Menurut Kiai Said, jika Indonesia tidak memegang prinsipwasathiyah(moderat), maka mudah dirusak.

"Kalau kita enggak wasathiyah, kita sudah diserang, tapi karena kita berprinsipwasathiyah, maka mereka menghormati kita," kata Kiai Said kepada Habib Umar.

Turut mengikuti pertemuan itu, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, H Eman Suryaman, H Marsudi Syuhud, dan Katib Syuriyah PBNU KH Nurul Yaqin Ishaq. (Pewarta: Husni Sahal/Editor: Fathoni Sahal).

Baca Juga: VIDEO: Habib Umar bin Hafidz Peduli Kebakaran di Kalimantan

Baca Juga: Habib Umar bin Hafidz Peduli Kebakaran di Kalimantan

Sumber: NU Online.
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner