Kalsel

Korban Puting Beliung Tabukan Bingung Bangun Rumah Kembali

apahabar.com, MARABAHAN – Setelah mendapatkan bantuan bertahan hidup beberapa hari, korban puting beliung di Desa Tamba…

Featured-Image
Ketua PMI Barito Kuala, Rahmadian Noor, mendatangi korban puting beliung di Desa Tamba Jaya, Senin (30/9). Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Setelah mendapatkan bantuan bertahan hidup beberapa hari, korban puting beliung di Desa Tamba Jaya, Kecamatan Tabukan, pasrah memikirkan cara membangun rumah kembali.

Sedikitnya 16 bangunan di RT 01, 02 dan 03 mengalami kerusakan akibat hantaman angin kencang sekitar pukul 18.20 Wita.

Dari bangunan tersebut, 2 di antaranya merupakan rumah warga yang mengalami kerusakan total atau roboh.

Rumah tersebut milik Marwansyah yang ditempati bersama empat anggota keluarga lain. Demikian pula rumah Ahmad Riadi yang ditinggali bersama lima anggota keluarga.

Tak hanya kehilangan tempat tinggal, salah seorang anak Riadi mengalami luka memar akibat dijatuhi bagian bangunan. Beruntung cedera tersebut tidak terlalu parah.

Sedangkan rumah-rumah lain masih bisa berdiri. Kendati demikian, beberapa bagian tetap mengalami kerusakan seperti atap, dinding dan teras.

Bantuan pun sudah berdatangan dari berbagai penjuru sejak, Senin (30/9) siang. Dari Barito Kuala sendiri, sudah tiba bantuan dari Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI). Demikian pula bantuan dari Pemprov Kalimantan Selatan.

Bantuan tersebut diangkut mobil hanya sampai Talaran Kilometer 10, karena akses menuju Tamba Jaya hanya bisa menggunakan sepeda motor. Selanjutnya bantuan diangkut ke lokasi kejadian menggunakan kelotok.

Selain mie goreng, makanan siap saji, air kemasan dan terpal, bantuan tersebut antara lain berisi piring dan gelas, sarung, pakaian dan uang tunai.

Meski tetap bersyukur dan berterimakasih atas bantuan yang mengalir, Riadi masih bingung. Untuk kembali membangun rumah, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Sementara pasca kejadian, keluarga Riadi menetap di salah satu rumah keluarga, termasuk sang istri dan anak yang baru berusia seminggu.

Sejumlah perabot rumah yang masih dapat diselamatkan dan digunakan, ditempatkan di pos jaga di dekat rumah Riadi.

“Kami tak mungkin berlama-lama tinggal di rumah keluarga. Namun untuk membangun rumah kembali, saya tidak memiliki biaya lagi. Saya tak memiliki pekerjaan lain, karena hanya bisa bertani,” papar Riadi.

Menyikapi keinginan Riadi dan Marwansyah, Dinas Sosial berjanji memfasilitasi pembangunan ulang dua rumah tersebut.

Sambil menunggu proses, mereka mendapatkan bantuan uang tunai dari Pemkab Batola. Tak hanya Riadi dan Marwansyah, uang tunai juga diterima korban lain dengan besaran berbeda.

“Selain bantuan untuk kebutuhan sementara, kami juga memberikan sedikit uang tunai untuk memperbaiki kerusakan,” papar Rahmadian Noor, Wakil Bupati sekaligus Ketua PMI Batola.

“Memang bantuan uang tunai yang diberikan sekarang masih sekadarnya. Tetapi selanjutnya bantuan perbaikan juga disalurkan Dinas Sosial. Hanya bantuan ini membutuhkan proses, termasuk menunggu laporan dari kepolisian,” imbuhnya.

Sedianya perbaikan rumah Riadi dan Marwansyah dapat dilakukan segera melalui anggaran tidak terduga, seandainya Dana Desa Tamba Jaya tidak sedang dalam proses perubahan.

“Kebetulan Dana Desa kami sedang dalam proses perubahan anggaran ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD),” jelas Ahmad Haris, Kepala Desa Tamba Jaya.

“Namun demikian, dipastikan semua warga siap membantu pekerjaan perbaikan rumah yang rusak,” tandasnya.

Baca Juga:Batola Diamuk Puting Beliung, 16 Bangunan di Tabukan Rusak

Baca Juga:Puting Beliung Banjarmasin Nyaris Makan Korban Jiwa

Reporter: Bastian Alkaf

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner