Kalsel

Kebakaran di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kontainer Ludes Diamuk Api

apahabar.com, BANJARMASIN – Si jago merah kembali beraksi di Banjarmasin, sore tadi, Kamis (5/9). Kali ini,…

Featured-Image
Sebuah kontainer di Terminal Pelabuhan Trisakti Banjarmasin jadi korban amukan api, Kamis sore. Foto-istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Si jago merah kembali beraksi di Banjarmasin, sore tadi, Kamis (5/9).

Kali ini, api melalap sebuah kontainer di Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

“Iya [posisinya] tepat di samping get pintu masuk pelabuhan,” ucap salah seorang warga di lokais kejadian kepada bakabar.com, Kamis malam.

Api berkobar sekitar pukul 18.25 waktu setempat. Asap hitam pun terlihat dari Kompleks Airmantan, Jalan Yos Sudarso, Telaga Biru, Kecamatan Banjarmasin Barat.

Informasi dihimpun, Badan Pemadam Kebakaran (BPK) dan masyarakat setempat tak diberikan izin masuk ke lokasi kejadian.

“Dapat kabar bahwa BPK tak bisa masuk. Kemudian, Pelindo III memiliki alat pemadam sendiri. Sehingga dapat diantisipasi,” katanya.

Terpisah, Humas Pelindo III Banjarmasin, Sularyo membenarkan adanya peristiwa kebakaran tersebut.

“Iya, benar ada ebakaran. Tapi sudah berhasil diatasi,” tegasnya.

Menurutnya, api berasal dari karung bekas yang tak terpakai lagi. Satu unit kontainer tak terpakai yang terbakar.

“Penyebabnya masih kita telusuri,” bebernya.

Tak diizinkannya BPK dan masyarakat umum masuk ke lokasi kebakaran mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) perusahaan.

Adapun General Manager Terminal Peti Kemas Banjarmasin, Nyoman Sudiartha juga membenarkan peristiwa kebakaran tersebut.

“Informasi dari lapangan, yang terbakar sampah karung bekas yang disimpan buruh,” ungkapnya.

Ia mengklaim yang terbakar merupakan kontainer rusak. Sehingga dinilai tak ada kerugian materiil dalam peristiwa tersebut.

“Seharusnya sudah dibuang, tapi buruh menyimpan di sana,” pungkasnya.

Baca Juga: Berkat Lolongan Anjing, Kakek di Banjarmasin Selamat dari Kebakaran

Baca Juga: Update Kebakaran Sutoyo: Kerugian Miliaran, Penyebab Masih Misterius

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner