Tak Berkategori

Inflasi Kalsel Agustus 2019 0,03 Persen

apahabar.com, BANJARBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel merilis perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi…

Featured-Image
Kepala BPS Kalsel, Diah Utami memaparkan perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi pada Agustus 2019. Foto-apahabar.com/Nurul Mifidah

bakabar.com, BANJARBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel merilis perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi pada Agustus 2019.

"Di Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,03 persen Agustus 2019. Jika dilihat pada bulan yang sama di tahun sebelumnya Agustus 2019 memiliki nilai inflasi yang sama," ujar Kepala BPS Kalsel, Diah Utami dalam jumpa pers di ruang rapat BPS Kalsel, Senin (2/9) siang.

Diah menuturkan, inflasi pada Agustus 2019 di Kota Banjarmasin berada di bawah nasional yang inflasinya sebesar 0,12 persen. Sedangkan untuk di Kota Tanjung, justru mengalami deflasi yaitu sebesar 0,74 persen dengan inflasi tahun kalendernya 0.95 persen dan inflasi year on year sebesar 1,31 persen.

Diah Utami juga mengungkapkan, di Kalsel puncak inflasi di tahun 2019 terjadi di bulan April.

Hal itu karena Bulan Mei sudah memasuki Bulan Ramadan.

Lebih jauh Diah memaparkan pendorong inflasi di Kota Banjarmasin pada Agustus 2019 ada 5 komoditas.

“Komoditas yang dominan sebagai pendorong inflasi adalah rokok kretek fiter, tarip rumah sakit, rokok kretek, cabai rawit, dan cabai merah” sambungnya.

Sedangkan yang menahan inflasinya yaitu
angkutan udara, ikan gabus, udang basah, daging ayam ras, dan gula pasir.

Dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 44 kota mengalami inflasi, dan 38 kota mengalami deflasi .

“Inflasi tertinggi di kota Kudus sebesar 0,82 persen, dan terendah di kota Pare-Parer sebesar 0,04 persen. Kota yang mengalami deflasi tertinggi di Kota Bau-Bau sebesar 2,10 persen dan deflasi terendah kota Tegal sebesar 0,02 persen” jelas Diah

Sedangkan untuk Pulau Kalimantan kota yang mengalami inflasi sebanyak 2 kota, dan 7 kota mengalami deflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi di kota Banjarmasin sebesar 0,09 persen dan inflasi terendah dikota Samarinda sebesar 0,07 persen, deflasi tertinggi di kota Tarakan sebesar 0,92 persen, dan terkecil dikota Sampit sebesar 0,15 persen” Lanjutnya.

Baca Juga: Biaya Transfer Uang Turun, Ini Paparan BI

Baca Juga: Peroleh Rekomendasi, Rois Sunandar H. Maming Maju Caketum BPD HIPMI Kalsel

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner