bakabar.com, BANJARMASIN - Kabupaten Banjar sebagai salah satu wilayah terbesar yang ada di Kalimantan Selatan tentunya memilki problematika yang komplek dalam konteks pembangunan.
Berkaca pada fenomena itu, Andin Sofyanoor pun membulatkan tekad untuk maju dalam Pilkada 2020 untuk menjadi Banjar 1 (Bupati Banjar).
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar 3 periode ini melihat luasnya Kabupaten Banjar, perlu ke depan memanfaatkan tiga komponen. Pertama, teritorial yang luas, jumlah penduduk terbesar dan sumber daya alam besar yang dimiliki.
"Tiga komponen itu memang harus menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat luar untuk masuk berinvestasi ke Kabupaten Banjar. Bagaimana itu bisa berjalan, maka kita perlu mencari seorang pemimpin yang bisa inovatif membangun daerah Kabupaten Banjar agar mendatangkan investor,"ungkapnya saat berkunjung ke kantorbakabar.com, Selasa (10/9/2019).
Perubahan, menurut Andin, tidak hanya di masyarakat. Dia menyebut dalam internal Kabupaten Banjar pun perlu pembenahan.
"Pembenahan apa itu? Yang pertama ekonomi. Selain ekonomi adalah pendidikan, ada pula kesehatan dan ada sosial termasuk agama,"ujar Andin.
Baginya hal itulah yang menjadi salah satu motivasi dan keinginan dirinya untuk bisa mewarnai pemilihan kepala daerah di Kabupaten Banjar untuk melakukan sebuah perubahan.
Selain desakan dan dorongan masyarakat yang menginginkannyan untuk maju pada bursa kepala daerah, hal lain setelah dia beristikharah dalam memutuskan kesiapan diri mencalonkan diri nantinya.
"Kami ingin membawa perubahan dari masyarakat yang konvensional dan agamis, besok akan bisa menempatkan masyarakat lebih rasional tapi tidak menghilangkan esensi agamisnya, tidak menghilangkan esensi religiusnya. Kita akan sampaikan itu ke publik bahwa masyarakat konvensional dan agamis ini bisa berperan penting bagi bangsa dan negara khususnya Kabupaten Banjar di Kalsel," tuturnya.
Dia menyebut harapan itu akan disampaikan ke masyarakat untuk bisa bersama-sama melakukan perubahan.
"Kita tahu infrastruktur kita belum maksimal. Salah satu alat ukurnya adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) padahal daerah kita banyak punya tambang dan punya banyak potensi, itu yang harus digali. Bagaimana cara menggalinya? Dengan mendatangkan investor yang lebih baik," imbuhnya.
"Ke depan yang bisa memperbaiki, bukan hanya sektor tambang tapi juga sektor pertanian. Itulah harapan-harapan kita ke depan untuk melakukan perubahan,"pungkasnya.
Baca Juga: Viral Video Guru Zuhdi Minta Maaf, Habib Zakaria Buka Suara
Baca Juga: Berstatus Buah Unggulan, Nanas Tamban Sulit Dicari
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Syarif