bakabar.com, PELAIHARI - Bupati Tanah Laut (Tala), Sukamta angkat bicara terkait polemik Rumah Sakit Haji Boejasin di Kelurahan Sarang Halang. Menurutnya, bukan lahan hibah yang jadi persoalan, namun akses ke pintu utama menuju rumah sakit itu yang terkendala. Dia menawarkan solusi, PT Perintis Embe mestinya mengeluarkan HGU dan HGB.
"Apabila itu tidak dikeluarkan maka tidak bisa kita lakukan pembangunan akses jalan ke Rumah sakit menggunakan Jalur Komplek Perumahan Pelaihari City itu," ujar Sukamta di sela Pelantikan Unsur Pimpinan DPRD Tala, Selasa (24/9) di Kantor DPRD Tala.
Jadi, lanjut dia bukan soal hibah lahan itu, sebab lahan itu adalah HGU PT. Parembe yang sejatinya adalah hak guna usaha dari perusahaan itu sendiri. Lahan itu, menurutnya, masih berstatus milik Pemerintah yang dikuasai oleh PT. Perintis Embe melalui hak guna usaha (HGU).
Untuk dapat kita gunakan sebagai akses jalan, sambung Sukamta, kita minta manajemen PT. Perintis Embe untuk mengeluarkan 78 meter itu.
"Sebab tidak mungkin bisa kita bangun jalan, kalau itu tidak dikeluarkan PT. Perembe (Perintis Embe, red) sendiri," katanya.
Kembali Sukamta menjelaskan, jalan PT. Perintis Embe bukanlah jalan utama menuju rumah sakit. Sebab, jika menjadi jalan utama maka sangat tidak memungkinkan, apalagi itu adalah jalan menuju perumahan Pelaihari City dan komplek Plaza PT. Perintis Embe.
"Jelas, jika dalam keadaan darurat, maka akan menyulitkan mobil ambulance menggunakan jalur itu," kata Sukamta.
"Itulah kenapa kita saat ini membuka akses jalan khusus menuju rumah sakit Haji Boejasin ini. Semua itu agar mempermudah menuju rumah sakit," tambahnya.
Makanya, kata Sukamta, kita minta Manajemen PT. Perintis Embe sesegera mungkin untuk mengeluarkan HGU dan HGB agar kita bisa segera membangun jalan itu.
Baca Juga: Banjarmasin Diguyur Hujan, Intrusi Air Laut Meluas
Baca Juga: VIDEO: Beginilah Sekarang Kondisi Sungai Pekapuran Raya Banjarmasin
Reporter: AHC14
Editor: Muhammad Bulkini
