bakabar.com, BANJARMASIN – Meski telah dinyatakan selesai, polemik klotok Siring Piere Tendean masih meninggalkan bekas yang mendalam bagi rombongan perwakilan Urusan Internasional dari Sabang sampai Merauke, Rabu (21/8) pagi.
Sebanyak 7 klotok yang membawa rombongan gala dinner di Rumah Anno, Siring Menara Pandang, Selasa (20/08/2019) malam akhirnya gagal menuju Floting Market Lok Baintan, Kabupaten Martapura.
Mereka dicegat dan dihentikan oleh para sekelompok orang yang mengatasnamankan keluarga juragan klotok.
Klotok yang tumpangi anggota Forum Ketua Urusan Internasional yang dikomandoi Dosen Ekonomi Kreaktif Dr Arif Budiman saat di bawah jembatan perbatasan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin dihentikan setelah motoris yang dikawal ketat Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin.
Penghentikan dilakukan setelah terjadi adu argumentasi para motoris kelotok menolak untuk memberikan izin tamu resmi Pemerintah Kota Banjarmasin.
Hal ini menyusul dampak penutupan Dermaga Klotok Menara Pandang yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin sejak Senin (19/08/2019) pagi sekitar pukul 09.00 Wita.
Ironisnya para motoris klotok saat menghentikan rombongan tamu yang ingin berwisata susur sungai tersebut, tampak melampiaskan kekecewaan para aparat Dinas Perhubungan.
Dengan kayu dan kapal kecilnya mereka lincah dan tak mau kompromi dengan tamu yang sudah menjadwalkan cukup lama dari seluruh Indonesia untuk bisa berkunjung ke Floting Market Lok Baintan, Kabupaten Banjar.
Kendati demikian ada satu klotok yang bisa lolos sampai ke Pasar Terapung Lok Baitan. Ia tak bisa dihentikan karena memang melaju cukup kencang dan paling depan.
Namun demikian melalui telepon mereka saling memberikan informasi dan setelah kembali menuju ke Soto Bang Amat Banua Anyar.
Dengan kejadian tersebut pimpinan rombongan Dosen Ekonomi ULM Banjarmasin Dr Arif Budiman mengaku kesal dan kecewa.
Bahkan dalam klotok juga berusaha menghubungi petinggi Pemko Banjarmasin Wali Kota Ibnu Sina.
Namun upaya untuk bisa mencapai Floting Market Lok Baintan tak berhasil, bahkan melalui pesan Whatsapp justu Walikota H Ibnu Sina meminta maaf pada tamunya tersebut.
“Sungguh awalnya saya kecewa tetapi saya menyadari, semua rencana jika belum diijinkan yang diatas tentu saja tak bisa mencapi tujuan,'' ucap Arif Budiman melalui ponselnya.
Ia juga mengharapkan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk bersikap bijak dan cepat tanggap.
Sebab masalah yang dianggap kecil ini bisa fatal. Apalagi ini masalah wisata membangun kepercayaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Bahkan Arif juga menanggung rasa malu. Bahkan sampai tamunya mulai kembali banyak telepon berdering dan menanyakan masalah penghentikan wisata susur sungai yang sudah dijadualkan sejak enam bulan direncanakan.
“Mudah-mudahan ini tak akan terulang lagi, karena wisata susur sungai yang dibangun selama ini tak mudah mengembalikan lagi dengan waktu yang singkat, dengan kejadian ini,''ucap Arif dengan nada kesal.
Baca Juga: Ibu dan Anak Partai Berbeda Masuk Daftar Anggota DPRD Tala
Baca Juga: Menuju Kota Sungai Terindah, Banjarmasin Sulap Anak Sungai Awang
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif