bakabar.com, JAKARTA – Museum Nabi Muhammad SAW rencananya akan dibangun di Indonesia. Sejumlah lokasi pun ditawarkan.
Sebelumnya, CEO Yayasan Museum Salam Bagimu Wahai Baginda Nabi (Assalamu ‘Alayka Ayyuha An-Nabi Endowment), Khalid M. Saleh Kamal menanyakan kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) tentang lokasi rencana pembangunan museum Nabi SAW.
Baca Juga: Lepas CJH Kloter 5, Guru Khalil: Semoga Mabrur
Ada tiga pertanyaan yang dilontarkan. Pertama, ia melihat ada proyek pembangunan Kereta MRT dan LRT. Lalu, apa proyek itu sampai ke Museum Nabi.
Kedua, apakah di sekitar kampus nanti akan dibangun komplek perumahan masyarakat umum. Dan Ketiga, apakah ada proyeksi wisata dalam jarak yang disebutkan tersebut.
“Kami sudah berkunjung ke rencana lokasi pembangunan museum, jarak dari Jakarta Kota 32 kilometer dan jarak dari Bandara 60 kilometer,” ujar Khalid seperti yang diterjemahkan oleh Penerjemah Annizar Masyhudi di Jakarta, Kamis (01/08).
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat DMI, Syafruddin mengatakan, ada pilihan lokasi alternatif untuk pembangunan museum tersebut di Indonesia.
“Masih ada pilihan kedua, selain di Cimanggis ada pula di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Taman Mini itu tempat wisata,” timpal Syafruddin.
Syafruddin menjelaskan, pemerintah mempertimbangkan aspek pembangunan dunia keislaman dan aspek-aspek lainnya sehingga menawarkan lokasi Museum Nabi Muhammad dibangun sekitar areal kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Cimanggis, Depok Jawa Barat.
Ia menambahkan Museum Nabi Muhammad juga akan digunakan sebagai daya tarik wisata baru di Kota tersebut.
“Di sekitar area itu, ada sekitar sepuluh juta penduduk baik di Depok maupun di Bogor. Dekat dari Depok, dekat dari Bogor, dekat pula dari Jakarta,” ujar Syafruddin.
Sehingga ia optimistis, Museum Nabi akan menarik banyak orang untuk berkunjung.
Selain itu, menurut Menteri, pemerintah menawarkan opsi di Cimanggis karena sudah siap lahannya, sedangkan di Taman Mini belum diketahui luas lahan yang bisa diproyeksikan untuk Museum.
“Jadi dua itu yang akan kami rundingkan,” ujar Syafruddin.
Namun mempertimbangkan berbagai aspek, pemerintah cenderung memilih lokasi museum dibangun di area Kampus UIII Cimanggis Depok. Karena memiliki area yang cukup lega untuk ditata.
“Arealnya sangat luas, karena kita punya 130.000 hektare. Ada cadangan area untuk perparkiran, dan bermacam fasilitas,” ujar Syafruddin.
Di Taman Mini tidak seperti itu karena sudah ada area-area yang sudah terbangun. Syafruddin mengatakan museum paling hanya akan menempati area yang tidak begitu luas lagi untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas tadi.
Ia mengatakan wisatawan Indonesia yang penduduknya 263 juta kemungkinan akan berbondong-bondong datang ke Museum setelah dijadikan objek tujuan wisata religi oleh pemerintah.
“Belum lagi negara tetangga yang umumnya beragama Islam seperti Brunei Darussalam, Malaysia, bahkan tidak menutup kemungkinan dari Australia. Jadi perlu lahan yang cukup luas,” pungkas Syafruddin.
Baca Juga: Video Viral; 8 Tahun Dimakamkan, Jenazah Cucu Pendiri NU Ini Masih Utuh
Sumber: Antara
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin