Kalsel

Per 15 Agustus 2019, Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalsel Mencapai Ribuan Hektar!

apahabar.com, BANJARMASIN – Sejak 1 Januari hingga 15 Agustus 2019, kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN – Sejak 1 Januari hingga 15 Agustus 2019, kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan (Kalsel) terdapat 459 kasus, dengan luas area terbakar mencapai 1.102,17 hektar.

“Ya, luas karhutla di Kalsel sudah mencapai ribuan hektar,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin kepada bakabar.com, Jumat (16/8) siang.

Namun, kasus kebakaran hutan jauh lebih minim dibandingkan lahan di Kalsel, yakni hanya sekitar 4 kasus dengan luas kawasan 9,25 hektar.

“Ini hanya terjadi di tiga kabupaten. Di antaranya Kabupaten Banjar, Banjarbaru dan Barito Kuala,” sebutnya.

Sedangkan kebakaran lahan sebanyak 455 kasus, dengan luas kawasan sekitar 1092,92 hektar.

Ribuan hektar itu terbagi di seluruh daerah se-Kalsel. Paling tinggi terjadi di Kabupaten Tanah Laut (Tala) sebanyak 121 kasus atau seluas 196,56 ha.

Kedua, Tapin sebanyak 34 kasus atau seluas 172 hektar. Balangan 30 kasus atau seluas 163 hektar.

Disusul, Banjarbaru 88 kasus atau seluas 118, 84 hektar. Keempat, Banjar 39 kasus atau sekitar 95,87 hektar.

“Itulah empat kabupaten tertinggi jumlah luas Karhutla di Kalsel,” sebutnya.

Semuanya terbagi pada 137 hotspot titik api. Di antaranya, NOAA 61 titik, SNPP 87 titik dan AQUA/TERRA 89 titik.

Sebelumnya, pemerintah pusat dan daerah kian serius melakukan penanggulangan Karhutla.

Terbukti, dari anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat maupun daerah mencapai miliaran rupiah.

Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kalsel sekitar Rp400-600 juta dan bantuan BNPB berkisar kurang lebih Rp800 juta hingga Rp1,2 Miliar.

“Ya, untuk 2 bulan pertama menggunakan APBD Kalsel, sedangkan 2 bulan berikutnya dibantu BNPB. Mengingat, masa siaga darurat selama 4 bulan,” kata Wahyudin membandingkan.

Adapun dana yang bersumber dari APBD Kalsel hanya untuk uang lelah, makan, BBM tangki dan mesin.

“Sedangkan biaya lainnya bersumber dari sana bantuan BNPB,” bebernya.

Terbaru, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menambah satu helikopter jenis MI-8 ke Kalsel. Sehingga jumlah keseluruhan terdapat 4 buah helikopter.

“Namun anggaran operasional helikopter tak pernah dijelaskan ke BPBD. Kalau hanya sebagai pengguna saja,” tandasnya.

Baca Juga:Dana Penanggulangan Karhutla di Kalsel Miliaran Rupiah

Baca Juga: Soroti Karhutla, Mabes Polri: Jangan Tunggu Api Besar!

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner