bakabar.com, BANJARMASIN – Polisi membantah adanya luka tusuk pada jasad Samblan (19), setelah hasil visum di RSUD Ulin Banjarmasin rampung pada pukul 17.45 tadi.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan kemungkinan korban mati karena tenggelam,” jelas Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP John Luis Letedara kepada bakabar.com, Sabtu malam.
Jasad Samblan mengapung di Sungai Kelayan, sekitaran Masjid Muhammadiyah, Banjarmasin Selatan, Sabtu tadi siang. Versi polisi, kronologis penemuan berawal dari seorang saksi bernama Samsiar yang melihat sesosok jasad mengapung di sungai pada pukul 14.10.
“Saksi melihat rambut manusia yang sedang mengapung di lokasi penemuan dengan posisi kaki di bawah,” jelas John. Selang kemudian, korban lalu ditarik oleh motoris kelotok untuk dibawa ke tepi sungai.
Usai penemuan, jajaran Satpolair memulai penyelidikan. Samblan diketahui sudah dua hari tidak pulang ke rumah. Kepada polisi, Rahmat kakak korban mengatakan adiknya selama ini tidak memiliki musuh.
Namun, malam hari sebelum korban ditemukan tewas, Samblan sempat terlihat di sekitar warung lalapan tak jauh dari lokasi temuan jasad. Informasi yang diterima polisi dari saksi, saat itu korban sedang menghisap dan mabuk lem.
“Saksi bertemu dengan korban pada malam hari sebelum korban ditemukan mengapung di sungai Kelayan, di warung lalapan tidak jauh dari TKP sedang menghisap lem,” ujarnya.
Pasca-penemuan bakabar.com sempat mewawancarai Rahmat. Pada jasad korban yang sehari-hari berprofesi sebagai pengamen itu, Rahmat menemukan luka lebam dan luka akibat tusukan pada perut korban.
"Mungkin korban dipukuli hingga wajahnya babak belur," ujar Rahmat yang sehari hari sebagai tukang besi.
Korban, kata dia, kerap bermain bersama teman temannya di Teluk Kelayan hingga tak kenal waktu pulang. "Begitulah dia sehari hari, kemungkinan yang memukul itu orang sana juga," ujar sang kakak menduga terkait kematian adiknya.
Baca Juga:Mayat Mengapung di Sungai Muara Kelayan Diduga Korban Pembunuhan!
Baca Juga:BREAKING NEWS! Warga Muara Kelayan Geger Ada Temuan Mayat Mengapung
Reporter: Riyad Dafhi
Editor: Fariz Fadhillah