Kalsel

Habar Haji 2019; Seorang Jemaah Asal Kalsel Dikabarkan Meninggal Dunia

apahabar.com, BANJARMASIN – Kabar duka datang dari Tanah Suci di momen Idul Adha 1440 Hijriah, seorang…

Featured-Image
Ilustrasi, jemaah haji wafat.Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Kabar duka datang dari Tanah Suci di momen Idul Adha 1440 Hijriah, seorang Jemaah dari Emberkasi Banjarmasin dikabarkan meninggal dunia.

Jemaah tersebut bernama Siti Hawariyah bin Utuh Hasan (93) meninggal dunia pada pukul 00.45 WAS. Warga Kampung Melayu Darat tersebut didiagnosa menderita penyakit sudden cardiac arrest dan Senility.

“Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Saat ini jamaah dalam pengurusan oleh PPIH dan maktab 50,” ujar Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel, Noor Fahmi kepada bakabar.com, Minggu (11/8/2019).

Jamaah haji tersebut diberangkatkan bersamaan dengan kloter BDJ 19.

Berdasarkan laporan, sambung Fahmi, Jemaah tersebut mengalami keterbatasan gerak yakni kelemahan yang membutuhkan bantuan dasar total oleh pendamping.

Seperti makan, eleminasi (BAK/BAB) yang aktivitasnya menggunakan kursi roda. Bahkan, jamaah mengeluh nyeri perut dan belum ada BAB selama kurang lebih 3 hari.

“Pukul 12.30 Wita, almarhum tampak sangat lemah, diperiksa oleh Tim Kesehatan TD 130/80 Mmhg temp 37.6, karena intake yang kurang, Tim Medis melakukan pemasangan infus berupa cairan RL + neurobion 20 Tpm,” terang Fahmi.

Kemudian, Pukul 13.30, jamaah diobservasi, TD 130/90 Mmhg tempratur meningkat menjadi 37.8, saturasi 85 persen, dan diberi terapi injeksi Norages 1 ampul.

Melihat kondisi jemaah begitu, pendamping segera melakukan konsultasi ke TGC Sektor 5 Arafah. Di sana mereka menganjurkan untuk dirujuk ke tenda TGC.

“Di Poskes TGC Arafah sektor 5, jemaah di grojok infusnya, diberi oksigen masker 6-8lpm maksimal, dan diberi terapi injeksi pantoprazole oleh TGC, saturasi membaik sampai 97 persen, dilakukan observasi selama 3 jam,” bebernya.

Berdasarkan keterangan TGC jamaah dalam kondisi membaik, tidak perlu dirujuk ke KKHI dan boleh kembali ke kloternya.

Namun pada pukul 16.30 WAS jamaah dibawa kembali ke kloter dan dilakukan observasi TD 130/80 mmhg, temp 36.5, melihat kondisi jemaah membaik dan sadar penuh, mau makan dan akan ada pergerakan ke muzdalifah, oleh tim medis diputuskan untuk dilepas infus.

“Pukul 22.00 WAS seluruh jemaah bergerak menuju muzdalifah,” lanjutnya.
Pkl 22.39 WAS jamaah menempati muzdalifah kondisi jemaah baik, sadar penuh didampingi oleh keluarga.

Nahasnya pada pukul 00.40 pendamping melapor bahwa kondisi jemaah sudah tidak sadar, setelah diperiksa nadi Jemaah sudah tidak teraba, tensi tidak terukur dan pupil midriasis total.

Lalu pada pukul 00.45 WAS jemaah dinyatakan meninggal oleh dokter kloter BDJ 019 yaitu dr. H. Randi Aldata Alfin.

Baca Juga: Jelang Puncak Haji, Jemaah Disambut Badai Guntur

Baca Juga: Golkar Kalteng Usung Kader Maju Pilkada 2020

Reporter : Bahaudin Qusairi
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner