Kalteng

Gawat!!! Sambungan PDAM ke Lapas Muara Teweh Terancam Diputus

apahabar.com, MUARA TEWEH – Kabar kurang mengenakan berhembus dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muara Teweh,…

Featured-Image
Ilustrasi penjara. Foto – Shutterstock

bakabar.com, MUARA TEWEH – Kabar kurang mengenakan berhembus dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah, pasalnya pasokan air dari PDAM setempat terancam diputus. Hal ini dikarenakan dana dari pusat untuk membayar tagihan air tak ada lagi.

Kalapas Kelas IIB Muara Teweh, Sarwito, mengungkapkan selama ini anggaran dari pusat untuk kebutuhan air hanya Rp 2,4 juta setahun dan hanya cukup untuk bayar beban PDAM. Kekurangan dana itu ditambah sejak pipa untuk pasokan air ke lapas diperbesar sesuai dengan kebutuhan penghuninya yang kini berjumlah 316 orang.

Baca Juga: Dewan Pertanyakan Kembali Fungsional AKAP Jingah

img

Kalapas IIB Muara Teweh, Suwito. Foto - bakabar.com/Muhammad Nasution

"Otomatis jumlah pembayarannya langsung naik secara signifikan dengan perbulannya mencapai Rp 8 juta sampai Rp 9 juta," ungkap Sarwito kepada bakabar.com, Selasa (06/08).

Mantan KPLP Lapas Malang ini menuturkan, sampai Juni anggaran dari pusat sudah habis dan untuk Juli dan Agustus tunggakan ke PDAM sekitar Rp 15 juta, dan tunggakan itu akan lebih besar lagi kalau sampai Desember. Sedangkan Lapas tidak ada dana membayar tagihan PDAM.

“Kita berharap agar adanya campur tangan pemerintah daerah secepatnya, entah itu pihak Lapas hanya bayar beban PDAM saja seperti dahulu atau tetap bayar namun tagihannya ke pemerintah daerah,” kata Sarwito.

Pihaknya bukannya tidak mau membayar namun dana untuk bayar PDAM dari pusat memang tidak cukup dan jauh dari perkiraan.

Ditambahkannya, pihaknya sudah berupaya membuat penampungan air hujan, namun tentunya tidak efektif. Apalagi sekarang jarang sekali hujan sehingga kebutuhan air penghuni lapas total dari PDAM.

Pihaknya berharap, pemerintah daerah bisa membantu Lapas Muara Teweh untuk mengatasi masalah ini.

"Karena kita tahu bahwa masalah air mandi dan untuk kebutuhan lainnya sangat sensitif bagi keamanan," pungkasnya.

Baca Juga: Diduga Gangguan Psikologis, Ibu Muda Tinggalkan 2 Anaknya di Rumjab Bupati

Reporter: Ahc17Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner