bakabar.com, KANDANGAN – Mengambil lokasi obyek wisata Bukit Batu Balai, Kecamatan Padang Batung, Hulu Sungai Selatan, Corp Brigade Pembangunan Ikatan Pelajar Nahdlatul Nahdlatul Ulama (CBP IPNU) Kalimantan Selatan melaksanakan Pendidikan Pelatihan Pertama (DIKLATAMA) pada tanggal 23-25 Agustus 2019 kemarin.
Diklatama adalah pendidikan dan latihan yang memiliki sasaran untuk memperkenalkan IPNU secara umum dan CBP (Corp Brigade Pembangunan) pada khususnya kepada anggota baru CBP. Diklatama juga bermaksud membangun komitmen dan watak kader dalam kebersamaan membangun bangsa.
Diklatama CBP IPNU Kalsel angkatan pertama ini diikuti 25 peserta yang berasal dari PC IPNU Kabupaten Banjar, Tapin, Balangan, Hulu Sungai Selatan, dan Alabio.
Selain tentang ke-IPNU-an dan CBP, dalam pendidikan dan pelatihan ini peserta diberikan materi tentang kepemimpinan, peraturan baris berbaris (PBB), kebangsaan, ke-NU-an, dan keorganisasian.
Melihat semangat peserta Diklatama dalam mengikuti setiap agenda kegiatan, Sholihin, pemateri Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan Kepemimpinan, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Setiap agenda kegiatan, dari awal hingga akhir, mereka sangat bersemangat dan pantang menyerah,” ujar Komandan Banser Tapin ini.
Sholihin berharap, kelak para alumni Diklatama CBP menjadi kader militan dan bermanfaat bagi banyak orang.
“Saya berharap agar mereka menjadi kader militan dalam berorganisasi, mengutamakan kepentingan orang banyak dibanding kepentingan diri sendiri,” katanya.
Ia juga menginginkan nantinya alumni Diklatama membagikan ilmu yang didapat selama pendidikan dan pelatihan kepada kader-kader lainnya.
Sementara, Suberian, Ketua PW IPNU Kalsel, dalam sambutannya mengharapkan alumni Diklatama angkatan pertama CBP NU Kalsel ini bisa mendirikan dan menghidupkan CBP cabang di daerah masing-masing.
Sejarah Terbentuknya CBP IPNU
Corp Brigade Pembangunan (CBP) merupakan lembaga yang dibentuk pada tahun 1963 yang dilatarbelakangi peristiwa persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia atau istilah populernya dikenal dengan istilah Gayang Malaysia. Peristiwa politik memperebutkan daerah Kalimantan Utara (Serawak).
Kala itu, terjadi pertentangan antara gagasan Presiden Soekarno yang anti imperalisme dengan pihak Barat yang berupaya menancapkan kukunya di wilayah Malaysia. Kemudian Presiden Soekarno menginstruksikan kepada elemen bangsa untuk segera membentuk sukarelawan perang dan siap mengganyang Malaysia.
Instruksi Presiden Soekarno membuat seluruh elemen bangsa bersiap sedia melawan imperalisme yang akan kembali menancapkan kukunya di wilayah Asia Tenggara. Asnawi Latif, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama waktu itu merespon dan membentuk Sukarelawan Pelajar.
Deklarasi terbentuknya Sukarelawan Pelajar diadakan kantor pusat PP IPNU yang kala itu berlokasi di Djogjakarta.
Sukarelawan Pelajar inilah cikal-bakal berdirinya Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yang ditetapkan pada Konferensi Besar IPNU di Pekalongan pada tanggal 25-1 Oktober 1964.
Baca Juga:Pelajar NU Gelar Latihan Kader Muda se-Kalsel
Editor: Muhammad Bulkini