Tak Berkategori

Cinta Tanah Air dalam Islam

apahabar.com, BANJARMASIN – Dalam merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 kita sebagai bangsa Indonesia harus selalu…

Featured-Image
Anak-anak menunjukkan cinta tanah air. Foto-Okezone

bakabar.com, BANJARMASIN – Dalam merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 kita sebagai bangsa Indonesia harus selalu mencintai, berkorban dan memelihara persatuan bangsa.Nasionalismejuga harus tetap kita jaga.

Nasionalisme bisa diwujudkan dalam bentuk melindungi negara dari segala ancaman. Selain itu juga memiliki rasa bangga terhadap Tanah Air.

Dalam Islam diajarkan juga untuk mencintai tanah air. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga persatuan sesama umatnya dan mau untuk rela berkorban.

Di dalam kitab "al-Tahliyah wa al-Targhîb fî al-Tarbiyah wa al-Tahdzîb" Sayyid Muhammad mendefinisikan tanah air (al-wathan) sebagai tanah di mana kita lahir dan tumbuh berkembang di sana, memanfaatkan tumbuhan dan binatang ternaknya, mencecap air dan udaranya, tinggal di atas tanah dan di bawah kolong langitnya, serta menikmati berbagai hasil bumi dan lautnya sepanjang masa.

Sebagai umat Muslim harus turut menjaga dan membela tanah air, agar senantiasa negara terbebas dari hal-hal yang dapat memecahkan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.

Dalam sebuah hadits dijelaskan bagaimana kecintaan pada tanah air. Diriwayatkan dari Anas:

“Rasulullah SAW Ketika kembali dari bepergian dan melihat dinding-dinding Madinah, beliau mempercepat laju untanya. Dan apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkannya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah.” (HR. Al-Bukhari, Ibn Hibban dan al-Turmudzi)

Hadits diatas dijelaskan kembali dalam Fath al-Bari, al-Hafidz Ibnu Hajar menyatakan:

“Hadits ini menunjukkan keutamaan Kota Madinah dan disyariatkannya cinta tanah air.” Hal yang sama juga dikemukakan dalam kitab ‘Umdat al-Qariy oleh Badr al-Din al-‘Aini.

Dalam Al-Quran dijelaskan juga bagaimana mencintai tanah air. Allah SWT berfirman:

“Dan sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka (orang-orang munafik): “Bunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!” niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka…” (QS. An-Nisa’: 66)

Hal yang dimaksudkan diatas menjelaskan bahwa jika kita meninggalkan tanah air bagi orang-orang yang berakal adalah sebuah perkara yang sulit dan berat, sama dengan sakitnya jika melakukan bunuh diri. Jadi, cinta tanah air merupakan fitrah yang sangat dalam pada jiwa manusia.

Baca Juga:Menelusuri Jejak Komunitas Muslim di Hong Kong

Baca Juga:Menilik Kampung Mualaf Di Desa Loksado

Sumber: Okezone
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner