Kalsel

BPS: Ekonomi Kalsel Triwulan II 2019 Melambat

apahabar.com, BANJARBARU – Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan II-2019 diukur dari besarnya Produk Domestik Regional Bruto…

Featured-Image
Kepala Bidang Statistik Neraca Wilayah Statistik (Nerwilis) Awang Pramila pada saat jumpa pers di Aula kantor BPS Banjarbaru, Senin (5/8/2019) siang. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan II-2019 diukur dari besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp45,09 triliun.

PDRB menurut kategori lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan II-2019 tumbuh 4,24 persen. Kondisi ini lebih lambat dibanding pertumbuhan (y-on-y) triwulan II-2018 yang sebesar 4,60 persen.

Hal ini disampaikan Kepala BPS Provinsi Kalsel, Ir. Diah Utami, M.Sc, melalui Kepala Bidang Statistik Neraca Wilayah Statistik (Nerwilis) Awang Pramila BSM, pada saat jumpa pers kepada para wartawan dan undangan serta perwakilan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Pemprov Kalsel di Aula kantor BPS Banjarbaru, Senin (5/8/2019) siang.

Awang mengatakan, secara kumulatif PDRB sampai dengan triwulan II 2019 Kalimantan Selatan tumbuh 4,18 persen yang mana lebih lambat dari triwulan II 2018 yang mencapai 4,78 persen.

“Perlambatan ini disebabkan oleh turunnya kinerja ekspor pada semester I 2019” ujarnya.

Sedangkan untuk penyumbang pertumbuhan kumulatif pada semester I 2019 ini diantaranya disumbangkan oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) masing-masing sebesar 1,89 persen dan 1,45 persen. Sementara itu komponen lainnya secara total memberikan sumbangan sebesar 0,84 persen.

Jika dibandingkan dengan triwulan I 2019 (q-to-q), perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan II 2019 naik 7,22 persen.

Secara kumulatif hingga triwulan II 2019 (c-to-c) pertumbuhan 4,18 persen dilihat dari sisi produksi, secara (y-on-y) triwulan II tahun 2019 kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (8,87 persen). Sementara itu, dari sisi pengeluaran, komponen PKRT menyumbang sebesar 1,73 persen.

"Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan II-2019 (y-on-y), kategori pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,76 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memiliki sumber pertumbuhan sebesar 0,68 persen dan kategori pertambangan dan penggalian sebesar 0,49 persen," papar Awang.

Lebih lanjut Awang mengatakan, struktur PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2019 masih didominasi oleh empat kategori utama, yaitu pertambangan dan penggalian sebesar 18,02 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 16,19 persen, industri pengolahan sebesar 13,02 persen dan perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 10,39 persen.

“Total peranan keempat kategori tersebut mencapai 57,62 persen, 13 kategori lainnya hanya berbagi nilai sebesar 42,38 persen," ujarnya lagi.

Sehingga pada triwulan II-2019 ini, ekonomi Kalimantan Selatan tumbuh 7,22 persen dibandingkan dengan triwulan I-2019.

Hal tersebut disebabkan salah satu lapangan usaha dominan di Kalimantan Selatan memasuki masa panen raya, yaitu lapangan usaha pertanian, kehutanan, perikanan (38,68%).

Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh komponen pengeluaran dengan pertumbuhan tertinggi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga NonProfit (PK-LNPRT) yaitu sebesar 9,44 persen.

Sementara itu, untuk komponen Pengeluaran Pemerintah (PKP) tumbuh 6,60 persen, komponen PMTB tumbuh 5,19 persen dan PKRT tumbuh 3,68 persen.

Untuk komponen perdagangan yang terdiri dari ekspor dan impor masing-masing mengalami konstraksi sebesar -4,23 persen dan -7,80 persen.

Berdasarkan komponen yang mendominasi, struktur ekonomi Kalimantan Selatan triwulan II-2019 menurut pengeluaran masih dikuasai oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 48,33 persen dan merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 1,73 persen yang diikuti oleh komponen PMTB sebesar 1,15 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) yaitu sebesar 41,32 persen.

“Ini berkesesuaian dengan siklus pada sektor pemerintah di mana realisasi belanja modal terjadi pada triwulan ini,” kata Awang.

Selain itu terjadi peningkatan belanja pegawai dan belanja barang jasa yang cukup signifikan pada triwulan ini.

Untuk diketahui meski pertumbuhan perekonomian Kalimantan Selatan melambat jika dibandingkan dengan triwulan II 2018 namun pada triwulan ini perekonomian tumbuh sebesar 7,22 persen jika dibandingkan pada triwulan I 2019.

Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan cukup tinggi yang terjadi hampir di seluruh komponen pengeluaran, kecuali ekspor dan impor.

“Pertumbuhan terkecil terjadi pada komponen ekspor dan impor yang mengalami konstraksi masing-masing -6,85 persen dan -11,61 persen,” lanjutnya.

Baca Juga: BPS: Orang Miskin di Kalsel Berkurang Ribuan Jiwa

Baca Juga: Pemerintah Apresiasi Hipmikindo Kalsel Tingkatkan Ekonomi Kreatif

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner