Kalsel

Bangunan Belum Dibebaskan, Jembatan Sungai Lulut Terancam Turun Kelas

apahabar.com, BANJARMASIN – Pembangunan renovasi ketiga jembatan di kawasan Kelurahan Sungai Lulut terancam turun kelas, bahkan…

Featured-Image
Jembatan Sungai Lulut. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Pembangunan renovasi ketiga jembatan di kawasan Kelurahan Sungai Lulut terancam turun kelas, bahkan dengan luasan lebih kecil dari desain awal.

Sebab, Kabupaten Banjar masih belum menyelesaikan pembebasan dua persil bangunan dari 8 yang tersedia. Letak bangunannya di sekitar Jembatan Sungai Lulut.

Baca Juga: Terhambat Lahan, Renovasi Jembatan Sungai Lulut Jalan di Tempat

Aspek tersebut berdampak pada desain jembatan yang semula memiliki lebar 12 meter akan diperkecil hanya 6 meter.

"Mau tak mau diperkecil dan didesain ulang. Dua persil bangunan masih tak bisa dibebaskan. Sementara kami dikejar target tuntas hingga akhir tahun mendatang," beber Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Yasin Toyib kepada bakabar.com, Kamis.

Ia kembali menerangkan kelas jembatan yang tadinya dinaikkan menjadi A, otomatis akan turun menjadi kelas B.

Demikian karena kontraktor menyesuaikan dengan kondisi lahan yang sudah dibebaskan "Kami tak ingin mengerjakan ketika lahan belum clear and clean," ujarnya.

Molornya pembebasan lahan diprediksi berdampak kepada jadwal pengerjaan yang ditargetkan rampung pada akhir 2019 nanti.

Melihat batas waktu yang tersisa tinggal empat bulan, pihaknya tak ingin persoalan ini menghambat pekerjaan.

Dinas PUPR bersama kontraktor terus me-review desain Jembatan Sungai Lulut. "Mudah-mudahan dua persil ini beres dalam waktu dekat. Sehingga desain awal yang lebarnya 12 meter tak berubah," jelasnya.

Sementara, Sekda Kabupaten Banjar, H Mokhammad Hilman menjelaskan dua lahan yang saat ini belum dibebaskan tersebut tengah berproses.

"Pengukuran sudah dilakukan. Kami menunggu hasil dan diupayakan dalam waktu dekat selesai," ujarnya.

Baca Juga: Jembatan Sungai Lulut Siap Dibangun Ulang, PUPR Sediakan Jembatan Alternatif

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner