bakabar.com, BANJARMASIN – Memasuki musim kemarau, intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin meningkat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mahyudin kepadabakabar.com, Rabu (17/7/2019) sore.
“Intensitasnya sampai saat ini semakin meningkat,” ujarnya.
Dikatakannya, mengutip data BPBD Provinsi Kalsel, kebakaran hutan dan lahan, menunjukkan peningkatan titik api (hot spot) yang terus meningkat dari Januari hingga Juli 2019.
Dalam kurun waktu tersebut, di Kalsel tercatat telah terjadi sebanyak 53 kali kebakaran lahan dengan jumlah keseluruhan luas lahan yang terbakar mencapai 73,945 hektar.
Jumlah kebakaran terbanyak terjadi di Kabupaten Tanah Laut dengan 19 kali kebakaran dan membakar 16,495 hektar luas lahan. Lalu Kota Banjarbaru terjadi 13 kali kebakaran dan membakar 12,64 hektar, Kabupaten Kota Baru 6 kali kebakaran membakar 8 hektar luas lahan.
Ada pula 3 kali kebakaran masing-masing di Kabupaten Tabalong dengan luas 12 hektar, Kabupaten Hulu Sungai membakar 11 hektar lahan, Kabupaten Tanah Bumbu membakar 6 hektar dan Kabupaten Balangan membakar 1,81 hektar.
Kemudian di Kabupaten Banjar 2 kali kebakaran yang membakar 3 hektar lahan dan Kabupaten Tapin 1 kali kebakaran membakar 3 hektar.
Mahyudin mengungkapkan, guna mengantisipasi kebakaran lahan di Kalsel semakin meluas, pihaknya akan kedatangan 1.200 personil gabungan TNI-Polri yang rencananya akan didatangkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 29-30 Juli 2019.
Baca Juga: Kalsel Darurat Karhutla, Sanksi Lebih Berat Menanti Pembuka Lahan Komersil
Baca Juga:Cegah Karhutla, Polsek Pengaron dan Koramil Patroli
Baca Juga: Cegah Karhutla, TNI-Polri Kerahkan Ribuan Personel Pantau Pembakar Lahan
Baca Juga:Sudah Panas, Balangan Ikut Tetapkan Status Siaga Karhutla
Reporter: Riyad Dafhi
Editor: Aprianoor
