Kalsel

Kampanye #Savemeratus di MAN 1 Rantau

apahabar.com, RANTAU – Kampanye #Savemeratus merambah anak-anak sekolah, khususnya di Kabupaten Tapin Gunawan bersama tim Forum…

Featured-Image
Kampanye #Savemeratus merambah anak-anak sekolah di Kabupaten Tapin. Foto-Istimewa

bakabar.com, RANTAU – Kampanye #Savemeratus merambah anak-anak sekolah, khususnya di Kabupaten Tapin

Gunawan bersama tim Forum Komunitas Hijau (FKH) Go Green Bastari memberikan materi tentang betapa pentingnya peduli kawasan pegunungan Meratus di Tapin.

Mengingat Kabupaten Tapin terkenal akan usaha pertambangan baru bara juga sawit, Gunawan memberikan gambaran bahwa ruang hidup serta kawasan hutan di Tapin sudah mulai sempit.

“Ya, kami sangat bersyukur diundang kaka OSIS dari MAN 1 Rantau untuk memberikan materi tentang save meratus,” ujar Gunawan yang akrab di sapa Ogun.

Sebanyak 172 siswa yang sedang menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS) di MAN 1 Rantau, dijejali Ogun dan Tim dengan pengenalan Save Meratus, peduli lingkungan, pengenalan habitat serta flora dan fauna yang ada di lereng Meratus Tapin.

“Mengingat mereka adalah regenerasi cikal bakal kabupaten Tapin, sudah sepatutnya kita menghimbau mereka untuk nantinya tidak bergantung hidup pada usaha pertambangan batu bara,” ujar Ogun yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua FKH Go Green Bastari

Dikatakan Ogun, saat ini tidak mungkin mampu menutup tambang batu bara. Karena saat ini tambang batu bara sebagai tulang punggung perekonomian di Tapin. Mengingat pelajaran waktu sekolah SD dahulu bahwa sumber daya alam yang tidak dapat diperbeharui pasti akan habis.

“Nah, maka dari itu saya menyarankan khususnya untuk pemerintah daerah juga seluruh lapisan masyarakat untuk memikirkan masa depan generasi yang akan datang,” harapnya.

Ia mengibaratkan, pemerintah daerah juga tokoh masyarakat diperankan sebagai orang tua, anak serta pemuda berperan sebagai anak. "Bukan kah sudah sepatutnya kita sebagai orang tua memikirkan masa depan anak anaknya dan memberikan warisan yang sebaik baiknya,”ujarnya mengingatkan.

“Ya, jangan juga lah. Misalnya 20 ataupun 50 Tahun akan datang anak-anak sekarang diwarisi lubang tambang, polusi udara, sungai yang keruh dan perekonomian yang runtuh,” ujar Ogun.

Bukan mendoktrin anak anak untuk memusuhi tambang ataupun kelapa sawit namun Ogun dan Tim bertujuan untuk membuka wawasan anak anak tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan.

“Hal kecil yang dapat diperbuat adik adik kita, paling tidak jangan buang sampah sembarangan,” harap Ogun.

“Semoga dapat terwujud semboyan Tapin Agamis, Mandiri dan Sejahtera (TAMASA),” tutup Ogun.

Baca Juga:Festival Banjar 2019 di Jakarta, Hadirkan Suasana Magis Adat Dayak Meratus

Baca Juga:Kalimantan Jadi Ibu Kota RI, Cuncung: Dayak Meratus Jangan Khawatir

Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner