Kalsel

Kabar Gembira! Honorer Biasa Diangkat di Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Kabar gembira untuk guru honorer non kategori maupun honorer sekolah PAUD/TK, Sekolah Dasar…

Featured-Image
Dari sekitar 900 guru honorer sekolah yang ditingkatkan menjadi honorer daerah di Barito Kuala, sebagian kecil merupakan guru TK. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Kabar gembira untuk guru honorer non kategori maupun honorer sekolah PAUD/TK, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Barito Kuala (Batola).

Tidak lama lagi status mereka ditingkatkan oleh Pemkab Batola menjadi Honorer Daerah (Honda). Perubahan ini sekaligus meningkatkan besaran honor per bulan.

“Prioritas kami dalam tahun anggaran 2019 adalah meningkatkan status honor biasa menjadi honor daerah,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Batola, Sumarji, Selasa (30/07/2019).

“Peningkatan status ini juga disebabkan Batola kekurangan tenaga pendidik. Sedangkan di sisi lain, belum dilakukan penerimaan guru baru,” sambungnya.

Selain kekurangan guru, peningkatan ini sedikit mengurangi kesenjangan pendapatan antara guru PNS dengan honorer.

Faktanya pendapatan gaji honorer non kategori maupun honorer sekolah hanya sekitar Rp250 ribu hingga Rp400 ribu per bulan. Sebaliknya gaji guru PNS golongan IIIA dengan masa kerja 0 tahun, berjumlah sekitar Rp2,4 juta per bulan.

“Dengan ditingkatkan sebagai honor daerah, gaji mereka per bulan menjadi Rp1 juta. Diharapkan kualitas pendidikan di Batola juga menjadi lebih baik,” harap Sumarji.

Terdapat sekitar 900 guru honorer non kategori maupun honorer sekolah yang ditargetkan Disdik Batola menjadi honorer daerah.

“Persyaratan utama adalah sudah memiliki ijazah sarjana dan menjadi honor sekolah sejak Januari 2015 kebawah,” beber Sumarji.

Melalui APBD 2019, Disdik Batola sudah menganggarkan total Rp10.595.000.000 untuk menanggung gaji guru-guru honor daerah tersebut.

“Anggaran paling banyak disediakan untuk penggajian guru PAUD/TK sebesar Rp1,02 miliar, SD Rp7,4 miliar dan SMP Rp2,1 miliar,” jelas Sumarji.

“Penganggaran gaji guru honorer daerah tambahan ini pula yang terpaksa membuat beberapa proyek fisik ditunda, termasuk rehabilitasi ruang kelas,” tandasnya.

Baca Juga: Penjelasan PDAM Kusan Hilir Soal Distribusi Air Tak Maksimal

Baca Juga: Sertifikasi Pekerja Konstruksi Kali Kedua Digelar di SDL Martapura

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner