Kalsel

Jembatan Alalak Didesain Melengkung, Ini Pertama di Indonesia

apahabar.com, BANJARMASIN – Keberadaan Jembatan Alalak nanti akan menjadi daya tarik tersendiri. Selain ini, jembatan ini…

Featured-Image
Pejabat Pembuat Komitmen Jembatan Sei Alalak Andika Mulrosha memperlihatkan desain Jembatan Alalak yang melengkung. Foto-Antara

bakabar.com, BANJARMASIN - Keberadaan Jembatan Alalak nanti akan menjadi daya tarik tersendiri. Selain ini, jembatan ini juga didesain melengkung.

Pejabat Pembuat Komitmen Jembatan Sei Alalak, Andika Mulrosha, mengatakan, pembangunan jembatan dengan sistem melengkung atau disebut dengan cable stayed ini menjadi jembatan dengan desain unik.

Cable stayed adalah jembatan yang menggunakan kabel-kabel berkekuatan tinggi sebagai penggantung yang menghubungkan gelagar dengan menara. Secara umum umumnya jembatan cable stayed menggunakan gelagar baja, rangka, beton atau beton pratekan sebagai gelagar utama.

“Selain menjadi jembatan dengan sistem melengkung yang pertama kali dibangun di Indonesia, Jembatan Sei Alalak juga cukup unik,” katanya seperti ditulis Antara.

Andika mengungkapkan, pembangunan jembatan dengan sistem cable stayed memiliki tingkat kesulitan yang cukup komplek, apalagi dengan struktur tanah di sekitar jembatan yang lembek.

“Namun demikian, persoalan tersebut telah diantisipasi dengan menggunakan tiang pancang yang cukup panjang,” katanya.

Jembatan tersebut dibangun dengan menggunakan tiang pancang berdiameter 1,8 meter dengan panjang 70 meter.
Menurut dia, panjangnya tiang pancang tersebut, sebagai upaya untuk mengantisipasi struktur tanah di sekitar jembatan yang masih cukup lunak.

Dari dana pembangunan jembatan sebesar Rp278 miliar, tambah dia, sebesar 40 persennya, adalah untuk kebutuhan pondasi. Sehingga diharapkan, jembatan tersebut akan bertahan sangat lama dan kuat.

Sesuai target pembangunan jembatan yang dikerjakan oleh Kontraktor PT Wijaya Karya-Pandji KSO tersebut, akan selesai pada 2021.

Namun tambah dia, tidak menutup kemungkinan, pembangunan jembatan sepanjang 850 meter itu, bisa diselesaikan sebelum target pembangunan tersebut berakhir.

Sebagaimana diketahui, Jembatan Sei Alalak, merupakan jembatan utama, yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala dan Kalimantan Tengah.

Akibat pembangunan tersebut, kini arus lalu lintas dari dua arah tersebut dialihkan melintasi Jembatan Alalak 2.

Namun pengalihan tersebut tidak mampu menampung arus lalu lintas yang cukup padat dari dua arah tersebut secara maksimal, sehingga hampir setiap hari di daerah itu terjadi kemacetan luar biasa.

Pembangunan itu juga berdampak pada pengalihan truk dengan muatan petikemas melalui lingkar utara.

“Kami berusaha, untuk menyelesaikan pembangunan tersebut lebih cepat dari target yang ditetapkan,” pungkasnya.

Baca Juga:Perawatan Jembatan Barito Sedot Anggaran Rp 7,9 Miliar

Baca Juga:Dua Warga Terdampak Renovasi Jembatan Sungai Lulut Segera Dibayar

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner