Tak Berkategori

Harga Cabai di Banjarbaru Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

apahabar.com, BANJARBARU – Beberapa bulan belakangan ini harga komoditas cabai di sejumlah pasar di Kota Banjarbaru…

Featured-Image
Tanaman cabai pada lahan petani di daerah Landasan Ulin Utara, Kampung Sayur Laura, Banjarbaru. Foto – apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU - Beberapa bulan belakangan ini harga komoditas cabai di sejumlah pasar di Kota Banjarbaru alami kenaikan yang cukup signifikan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru, Abdul Basid, Senin (22/7/2019) menyampaikan alasan kenapa harga cabai bisa mengalami kenaikan. Menurut Basid harga cabai naik dikarenakan beberapa faktor, terutama terkait cuaca.

Selain itu, kekeringan di musim kemarau adalah juga salah satu penyebab naiknya harga cabai, karena banyak tanaman cabai yang mati dan gagal panen.

“Kenaikan harga cabai sudah sekitar 1 atau 2 bulan yang lalu namun awal musim hujan pada bulan September diperkirakan sudah mulai turun,” ujarnya.

Abdul Basid menjelaskan di Jawa juga mengalami hal yang sama yaitu kekeringan.

“Biasanya ada suplai cabai dari Jawa namun di sana juga sama, sehingga kekeringan tersebut sudah merata di Indonesia,” lanjutnya

Dirinya juga menegaskan, tanaman cabai yang saat ini masih bertahan hanya yang dekat dengan sumber air karena petani masih bisa menyiram.

“Sedangkan lainnya yang jauh dengan air maka akan mati kekeringan,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan mengenai stok saat ini di pasaran khususnya wilayah Banjarbaru, stok kebanyakan di datangkan dari Jawa. “Karena untuk lokal tidak mencukupi,” pungkasnya.

Perlu diketahui, untuk harga cabai di Pasar Bauntung, Banjarbaru saat ini mencapai Rp 80 ribu rupiah per kilogram.

Hal ini juga diungkapkan oleh petani cabai daerah Landasan Ulin.

“Saya menjual ke tengkulak dari Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu per kilogram, tergantung hasil panen cabai saya, tapi harga jual di pasar sudah sampai Rp 80 ribuan per kilogram,” ujar Dayat, salah satu petani cabe di Landsan Ulin Utara, Banjarbaru saat ditemui Reporterbakabar.com.

Baca Juga: Ekspor Kalsel Merosot, Pengamat: Pengaruh Ekonomi Global

Baca Juga: Ketegangan di Teluk, Picu Harga Minyak Naik di Perdagangan Asia

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner