Kalsel

Era Pemerintahan Jokowi, Dana Bansos Terus Meningkat

apahabar.com, BANJARBARU – Meski tekanan ekonomi khususnya yang datang dari luar negeri dirasa berat dan besar,…

Featured-Image
Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita kepada awak media saat kunjungan kerja di Aula BPPPKS Regional IV Kalimantan, Landasan Ulin, Rabu (24/7). Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU - Meski tekanan ekonomi khususnya yang datang dari luar negeri dirasa berat dan besar, dana bantuan sosial (bansos) masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setiap tahunnya meningkat.

Fakta itu disampaikan Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita kepada awak media saat kunjungan kerja di Aula BPPPKS Regional IV Kalimantan, Landasan Ulin, Rabu (24/7).

“Setiap tahun dana bansos disalurkan pemerintah pusat terus mengalami peningkatan," ujarnya

Ia mengatakan anggaran bansos 2014 ketika Presiden Jokowi baru dilantik Rp 19 triliun, 2018 naik jadi Rp 55 triliun. Sekarang 2019 naik lagi menjadi Rp 59 triliun.

Meski tekanan ekonomi dari luar negeri sangat besar dan mempengaruhi kekuatan fiskal pemerintahan, namun pemerintah tetap konsisten dan komitmen kuat menghadapi segala tantangan dan rintangan tekanan ekonomi sehingga anggaran untuk pembangunan sosial tidak terganggu.

“Termasuk anggaran-anggaran bansos tidak pernah dikurangi satu sen pun, bahkan setiap tahun naik dan meningkat,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari BPS, angka kemiskinan pada April 2019 berhasil ditekan ke angka 9,41 persen dari sebelumnya pada September 2018 berada di angka 9,66 persen.

“Jadi ini bukan kata menteri sosial ya tapi ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan sudah ditekan turun,” lanjut Agus.

Berbarengan dengan menurunnya angka kemiskinan, tingkat gini ratio juga ikut membaik.

BPS mengatakan rasio gini atau gini ratio sebagai indikator dalam mengukur ketimpangan pengeluaran penduduk pada Maret 2019 membaik dari gini ratio September 2018.

“Pada September 2018 itu tingkat gini ratio kita 0,384 sekarang sudah bisa kita perbaiki menjadi 0,381,” pungkasnya.

Perlu diketahui, dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, perekonomian global sempat mengalami krisis, namun tidak begitu berdampak pada Indonesia.

“Menurunkan angka kemiskinan saja itu sudah sulit apalagi ketika pemerintah berhasil secara bersamaan juga memperbaiki gini ratio,” tutupnya.

Baca Juga: Pesawat Gangguan, Kloter 10 Embarkasi Banjarmasin Tertunda 13 Jam

Baca Juga: Mensos: Selama 2019, PKH Memberikan Hasil yang Sangat Baik

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner