Kalsel

Distribusi Hewan Kurban Lambat, RPH Banjarmasin Terancam Rugi

apahabar.com, BANJARMASIN – Jelang Idul Adha 1440 H, ada yang berbeda di Rumah Potong Hewan (RPH)…

Featured-Image
Stok sapi di RPH Banjarmasin kurang. Foto-apahabar.com/Bahaudin Q

bakabar.com, BANJARMASIN – Jelang Idul Adha 1440 H, ada yang berbeda di Rumah Potong Hewan (RPH) Jalan Tembus Mantuil, Banjarmasin Selatan, Sabtu (19/07/2019). Hewan kurban, sapi, belum memenuhi kandang di kawasan rumah jagal itu.

Alasannya karena hewan kurban yang didatangkan dari tiga daerah berbeda, belum datang. Ketiga daerah itu yakni Bali, Madura dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Iduladha 1440 H, Kaltim Surplus Hewan Kurban

"Sudah satu pekan distribusi hewan kurban mengalami keterlambatan,” ujar Kepala UPTD RPH Banjarmasin Sulasno kepada bakabar.com.

Menurut dia, lambatnya distribusi hewan kurban masuk ke ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) karena faktor tingginya gelombang air laut. Sehingga, kapal tidak berani berlayar.

Kondisi ini membuat target 2500 ekor hewan kurban terpotong pada momen Idul Adha tahun ini, terancam gagal. Sementara para pelanggan yang memesan daging kurban di RPH Banjarmasin, sudah terbilang cukup banyak.

“Jika kapal itu datang tepat waktu, mungkin target kami bisa tercapai. Karena satu kali pengiriman ada 250 ekor hewan korban,” bebernya.

Hal itu membuat Sulasno berpikir otak. Ia tak mau mengecewakan pelanggan yang telah memesan daging kurban di RPH Banjarmasin.

Oleh karenanya ia memutuskan, jika H-6 kapal laut yang mengangkut hewan kurban tidak datang ke Banjarmasin, maka RPH berencana membeli hewan kurban terdekat saja.

Ada dua lokasi tempat pembelian hewan kurban lokal yakni di Kabupaten Tanah Laut dan Barito Kuala.

Namun jalan alternatif itu diakui Sulasno akan menimbulkan kerugian bagi pelanggan dan RPH sendiri.

“Kualitas daging hewan kurban di bawah standar. Sapi di sini kurus kurus dibandingkan sapi di daerah Jawa dan NTT,” ungkapnya.

Selain ukuran, Sulasno menerangkan, harga hewan kurban lokal lebih mahal dibandingkan daerah tertangga. Tak tanggung tanggung, beda harga sekitar Rp1 Juta per ekornya. “Bayangkan, jika target RPH 2500 ekor, berapa kerugian yang kita terima,” terangnya.

Baca Juga: Harga Sapi Naik, Minat Umat Islam Berkurban di Sampit Tetap Tinggi

Meski begitu, ia tetap mengharapkan kapal laut yang membawa hewan berkaki empat itu tiba tepat waktu, agar RPH tidak mengalami kerugian.

Reporter : Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner