bakabar.com, BANJARBARU – Deputi Bidang Pengembangan Regional, Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Rudy Prawiradinata memaparkan estimasi jumlah pemindahan penduduk ke lokasi ibu kota baru Republik Indonesia.
“Terdapat dua skenario pemindahan jumlah penduduk yang direncanakan oleh pemerintah pusat,” ucap Rudy di Dialog Pemindahan Ibu Kota di Novotel Banjarbaru, Senin (15/7) pagi.
Baca Juga: Di Kalsel, Bappenas Beberkan Alasan Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan
Skenario pertama, kata dia, pemerintah pusat berencana memindahkan pegawai di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif mencapai 195.550 jiwa. Serta TNI/Polri sebanyak 25.660 jiwa.
Kemudian, sambung dia, anggota keluarga dari lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif serta polri/TNI masing-masing 4 orang per keluarga sebanyak 884.840 jiwa.
Lalu para pelaku ekonomi sekitar 393.950 jiwa. Sehingga jumlah keseluruhan estimasi jumlah penduduk yang akan pindah sebanyak 1,5 juta.
“Dengan luas lahan yang diperlukan sekitar 40.000 hektar, dengan anggaran Rp466 triliun,” ucapnya.
Baca Juga: Dialog Pemindahan Ibu Kota, Kalsel Jadi Wilayah Pertama yang Dikunjungi
Adapun skenario kedua terdapat perbedaan jumlah penduduk yang berpindah ke ibu kota baru dengan skenario pertama di atas.
Di antaranya, dengan jumlah pegawai di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif sekitar 111.510 jiwa. TNI/Polri sekitar 25.660 jiwa.
Lalu, anggota keluarga dari lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif serta TNI/Polri masing-masing 4 orang per keluarga sebanyak sekitar 480.244 jiwa. Terakhir, pelaku ekonomi sekitar 184.150 jiwa.
“Sehingga secara keseluruhan mencapai 870.000 jiwa dengan luas lahan 30.000 hektar dan anggaran yang diperlukan sekitar Rp323 triliun,” cetusnya.
Baca Juga: Kalsel Masih Dilirik Jadi Calon Ibu Kota RI
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah