bakabar.com, BANJARBARU – Setelah terusir dari Lapangan Murjani, aksi balap liar justru berpindah ke Kompleks Perkantoran Pemprov Kalimantan Selatan di Banjarbaru.
Terutama Minggu sore, aksi membahayakan tersebut semakin marak.
Beberapa remaja tanggung tak segan menarik gas sepeda motor mereka habis-habisan.
Pun tidak sedikit remaja yang mengabaikan piranti keamanan berkendara seperti helm full face, jaket kulit dan sepatu.
Baca Juga: Empat Pembalap Terbaik Kalsel Menuju Kualifikasi PON 2020
Lokasi yang difavoritkan biasanya di Jalan Bina Praja Utara. Hal tersebut disebabkan trek lurus sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer, sebelum putar balik.
Aksi mereka semakin menjadi, ketika banyak remaja lain menonton di pinggir jalan sambil duduk di atas motor masing-masing.
Meski jalan tersebut jarang dilalui pemakai jalan umum di hari libur, tetap saja kebut-kebutan itu meresahkan warga, terutama mereka yang ingin bersantai bersama keluarga di Kebun Raya Banua.
“Paling susah kalau berbarengan pulang dengan mereka. Biasanya mereka pulang sambil berkonvoi. Takutnya kami menyenggol mereka atau malah sebaliknya,” papar warga Banjarbaru bernama Fauzan, Minggu (07/07/2019).
Selain balapan liar, sejumlah jalan di Kompleks Perkantoran Pemprov Kalsel juga digunakan beberapa pembalap lokal untuk berlatih. Bedanya mereka lebih tertib, plus menggunakan peralatan keamanan lengkap.
Namun mereka tak urung mundur teratur, karena jalur balap yang sudah dibikin sedemikian rupa, diekspansi pembalap liar.
“Sekarang tinggal Kompleks Perkantoran Gubernur Kalsel yang dapat dijadikan tempat berlatih. Kalau ingin menghindari banyak orang, kami berlatih sejak pagi atau tengah hari,” cetus Supiansyah, salah seorang pembalap Banjarbaru.
Sementara itu, Kasubag Polres Banjarbaru, AKP Siti Rohayati SAP mengakui hal itu memang sering terjadi. Biasanya sering pada setiap libur sekolah. “Sering saja, disaat libur anak sekolah saja kok. Dan tempatnya pindah-pindah,” ujarnya.
Baca Juga: Melawan, Polisi Tembak "Otak" Pelaku Pencurian di Rumah Mantan Bupati Barito Utara
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin