Sport

AQUADNC 2019, Asa Masa Depan Sepak Bola Indonesia

apahabar.com, JAKARTA – Sepak bola Indonesia ternyata masih memiliki secercah harapan. Hal tersebut tidak terlepas dari…

Featured-Image
AQUADNC 2019 adalah turnamen sepak bola U-12 terbesar di dunia yang pertama kali diselenggarakan pada 2003. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Sepak bola Indonesia ternyata masih memiliki secercah harapan.

Hal tersebut tidak terlepas dari peran dunia usaha yang mampu berperan dalam pemenuhan hak dan pembinaan talenta anak-anak Indonesia.

Baca Juga: LFN 2019 Zona Kalsel Dimulai, 10 Tim Rebutkan Tiket ke Nasional

Hal tersebut telah dibuktikan melalui sebuah ajang kompetisi sepak bola Aqua Danone Nations Cup (AQUADNC) 2019 yang mampu memberikan kesempatan secara luas bagi tumbuh kembang dan bakat anak, khususnya di dunia persepakbolaan.

“Kami akan selalu mendukung penciptaan lingkungan serta sistem yang baik bagi pertumbuhan anak Indonesia sehingga dapat terus mengejar cita-citanya,” jelas Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Pribudiarta Nur Sitepu pada Closing Ceremony AQUADNC 2019, dalam siaran persnya, Senin.

Pihaknya menyambut baik komitmen yang dibangun oleh Danone Indonesia untuk menyelenggarakan AQUADNC dan telah mempersiapkan serta melahirkan bibit-bibit sepakbola Indonesia, seperti Evan Dimas, Egy Maulana, Andik Vermansyah, Syamsir Alam, Paulo Sitanggang, dan lain-lain.

VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh mengatakan AQUADNC bukan hanya sekadar ajang olahraga yang mampu memupuk nilai sportifitas, pantang menyerah, saling menghormati dan menghargai sedari dini.

Namun juga mampu mempromosikan gaya hidup sehat dan pemeliharaan lingkungan yang menjadi bekal anak-anak baik di dalam lapangan, maupun di luar lapangan.

“Ajang ini juga mempromosikan gaya hidup sehat bagi anak-anak, terutama edukasi sedari dini terkait nutrisi dan pemeliharaan lingkungan yang sehat. Dimulai dari pemahaman reduce, reuse, dan recycle yang sejalan dengan visi Danone. Kita akan terus merangkul anak-anak Indonesia untuk mencapai mimpi-mimpinya dan mempromosikan gaya hidup sehat,” ujar Vera.

Muhammad Bilal Kenjiro (12), salah satu peserta asal Kalimantan Timur, mengaku sangat senang dan bangga bisa mengikuti kompetisi AQUADNC 2019.

Kelak, Bilal ingin bergabung dengan Timnas Sepak Bola Indonesia dan mengharumkan nama baik bangsa di kancah internasional. Pencinta Real Madrid itu juga berharap agar pemerintah semakin memperhatikan kualitas lapangan sepak bola yang ada di daerahnya.

“Kami butuh lapangan sepak bola yang baik (layak). Jumlah lapangan sepak bola di daerah kami memang sudah banyak, tapi kualitasnya kurang baik (layak). Terutama dari segi rumput. Kami ingin rumput sintetis,agar tidak becek saat hujan dan kami tidak mudah terpeleset,” tutur Bilal.

Pribudiarta berharap Danone terus berkomitmen mempromosikan gaya hidup sehat, utamanya untuk menekan angka stunting dan menjadi wadah bagi anak Indonesia untuk meraih cita – citanya.

“Kami mengapresiasi Aqua Danone yang terus berkomitmen mempromosikan gaya hidup sehat, terutama terkait asupan nutrisi yang baik. Jika anak-anak Indonesia masih ada yg terkena stunting,maka mereka tidak bisa menggapai cita-cita mereka. Kami juga berharap AQUADNC bisa menjadi sarana untuk pengembangan dan penemu bakat sepak bola Indonesia sedini mungkin dan melahirkan bintang-bintang sepakbola Indonesia masa depan,” tutup Pribudiarta.

AQUADNC 2019 adalah turnamen sepak bola U-12 terbesar di dunia yang pertama kali diselenggarakan pada 2003.

Kompetisi ini didukung oleh Federation of International Football Association (FIFA), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan French Football Federation (FFF). Hingga 2019, lebih dari 720.000 anak dari 34 provinsi dan 150 kabupaten di Indonesia telah berpartisi di AQUADNC. Akan ada 2 tim pemenang AQUADNC di tahun 2018 dan 2019 yang menjadi wakil Indonesia di kancah internasional. Rencananya, mereka akan menuju Barcelona pada 9 Oktober 2019.

Baca Juga: Liga 3 2019 Kalsel: Kalah Lagi, Peluang Persehan Mengecil

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner