Tak Berkategori

Pembangunan Jembatan Sungai Lulut, Sejumlah Warga Berat Hati Melepas Tempat Tinggalnya  

apahabar.com, BANJARMASIN – Pembangunan yang diprogramkan pemerintah tak selalu disambut baik. Seperti halnya pembangunan Jembatan Sungai…

Featured-Image
Jembatan Sungai Lulut bakal diperbaiki. Foto-apahabar.com/AHC07

bakabar.com, BANJARMASIN - Pembangunan yang diprogramkan pemerintah tak selalu disambut baik. Seperti halnya pembangunan Jembatan Sungai Lulut.

Padahal pembangunan jembatan tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan di Jalan Sungai Lulut. Rencana pembangunan ini pun kini sudah memasuki tahap pembebasan lahan.

Baca Juga: Kebijakan Pemimpin Daerah Mendatang Wajib Pro Lingkungan

Namun ada beberapa warga yang terkena dampak pembebasan lahan keberatan, dikarenakan uang ganti rugi terbilang minim.

Hal tersebut disampaikan Ramli, warga Desa Sungai Lulut RT 01, Kabupaten Banjar. Dirinya mengungkapkan masih merasa keberatan jika harus melepas rumah yang sudah ditinggalinya puluhan tahun itu.”Diganti hanya Rp48 juta, mana cukup untuk membeli rumah lagi,” ungkap Ramli.

Dikatakannya, meskipun berat hati, namun dirinya saat ini sudah menandatangi surat perjanjian yang diberikan oleh pemerintah. “Mau, tidak mau, ya bagaimana lagi, akhirnya akan tetap dibongkar,”ujarnya.

Baca Juga: Pembangunan Sejumlah Sekolah Dasar Terkendala Perubahan Sistem Lelang

Pun dengan Mursidi, lelaki berumur 47 tahun yang rumahnya tepat berada di sebelah jembatan pembatas antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Dikatakannya, bahwa rumahnya juga hanya diganti dengan harga hanya Rp50 juta.

“Uang ganti rugi berbeda. Di sana sana (Musidi menunjuk arah Sungai Lulut), harganya tinggi. Tidak tahu juga kenapa disini harganya rendah,” ungkapnya.

Ada juga Asmah (60), warga yang sudah tinggal di daerah Sungai Lulut, sudah selama 32 tahun. Ia pun keberatan karena taksiran harga dari pemerintah yang dirasanya sangat jauh dari harapan.

“Aku disini berjualan, lumayan untung per harinya. Kalau pindah, belum tentu dapat rumah yang bisa usaha berjualan lagi,” katanya.

Baca Juga: Operasi Ketupat 2019, Ratusan Pengendara di Kalsel Kena Tilang

Dikatakannya, jika bisa untuk tidak pindah, maka dirinya lebih memilih untuk tidak pindah dari rumah yang ditinggalinya.

Mereka kompak bahwa penggantian yang diberikan oleh pemerintah masih kurang adil untuk warga kalangan bawah. Mereka berharap bahwa pemerintah harusnya bisa lebih membantu lagi untuk masyarakat.

Reporter: AHC07
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner