bakabar.com, BANJARMASIN – Pemilihan Umum 2019 telah berlalu. Perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dalam proses berdemokrasi. Meski demikian, rekonsiliasi dan silaturahmi harus terus terjalin.
Memasuki Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah, DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel mengajak kepada seluruh pemuda Banua melakukan rekonsiliasi pasca pemilu.
Baca Juga: H+1 Idulfitri, Terminal Pal 6 Sepi Penumpang
“Jika kemarin-kemarin merasa sungkan untuk memulai pembicaraan yang baik atau bahkan memulai minta maaf, maka saat lebaran semua akan merasa nyaman untuk memulai hal yang baik,” ucap Ketua DPD KNPI Kalsel Fazlur Rahman kepada bakabar.com, Kamis (6/6).
Pemuda banua, kata dia, hendaknya belajar dari perilaku sejumlah elite nasional. Di mana yang awalnya susah berkomunikasi, sekarang dengan 'mediasi' Idul Fitri membuka sumbatan komunikasi tersebut.
“Kita hendaknya meniru contoh yang baik itu dan mulai meninggalkan perdebatan yang tidak perlu. Bahkan, perdebatan yang cenderung merusak silaturahmi sesama manusia,” tegas alumnus Pascasarjana Hukum Ekonomi Universitas Brawijaya ini.
Baca Juga: Rumdin Wali Kota Ibnu Sina Kebanjiran Pengunjung
Menjelang Pilkada 2020 mendatang, ia menegaskan, pemuda Banua mesti memunculkan ide dan gagasan baru. Serta wacana kontrak politik kepada kandidat yang berlaga.
Bahkan, pemuda harus siap maju jika memungkinkan dan diberi amanah oleh rakyat Kalsel.
“Pemuda kita sudah cukup berkualitas, terbukti banyak yang terpilih sebagai anggota Dewan di tingkat Kabupaten atau Kota, Provinsi maupun Pusat,” cetusnya.
Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Ribuan Pemudik Berangkat dari Terminal Pal 6
Pikiran segar, inovatif dan ketangguhan, menurut mahasiswa program doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga ini, merupakan merupakan ciri khas pemuda sekarang.
Jika pemuda diberikan kesempatan memimpin, tegas dia, maka peluang majunya daerah itu semakin besar. Contohnya seperti Tanbu di masa kepemimpinan Mardani H Maming atau di daerah lain seperti Emil Dardak dan Nur Arifin di Trenggalek serta Azwar Anas di Banyuwangi.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah