bakabar.com, RANTAU – Augmented Reality (AR)-Child merupakan aplikasi mobile yang diperuntukkan untuk anak-anak pra-sekolah. AR-Child pernah meraih The Best Paper Award di Thailand dan Singapura.
bakabar.com berhasil berbincang dengan Aulia Akhrian Syahidi tentang apa itu AR-Child yang meraih prestasi di “The 5th IEEE International Conference on Engineering, Technologies, and Applied Sciences (ICETAS)” di Asian Institute of Technology Conference Center, Asian Institute of Technology (AIT), Bangkok, Thailand, 22-23 November 2018 lalu.
Selain itu, AR-Child juga meraih prestasi di 5th IEEE International Conference on Computing, Engineering, and Design (ICCED) di Nanyang Executive Centre, Nanyang Technological University (NTU), Jurong, Singapura, 11-13 April 2019.
Berikut petikan wawancara bakabar.com Akhrian, Mahasiswa semester 4, Magister Ilmu Komputer (S2) di Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia, belum lama tadi.
Apa itu AR-Child?
AR-Child merupakan aplikasi berbasis mobile dengan teknologi augmented reality yang direkomendasikan penggunaannya untuk anak-anak prasekolah (Pendidikan Anak Usia Dini maupun Taman Kanak-Kanak). Sebagai salah satu media pembelajaran terkini dengan memanfaatkan teknologi AR untuk materi pengenalan hewan dan buah-buahan disertai dengan tampilan nama dan pengucapannya.
Kenapa menciptakan AR-Child?
AR-Child ini muncul karena sebuah masalah, yakni guru ketika mengajar di kelas menggunakan gambar dan bahkan membawa alat peraga buah ke dalam kelas. Bahkan tak memungkinkan untuk membawa hewan asli ke dalam kelas. Dengan hadirnya AR-Child ini dapat memberikan solusi dan memudahkan siswa serta guru dalam pembelajaran pengenalan hewan dan buah-buahan serta lebih menarik minat belajar dari siswa prasekolah tersebut.
Bagaimana cara menggunakan AR-Child?
Sistem kerja dari AR-Child ini adalah cukup menginstal aplikasi ke dalam sistem smartphone. Kemudian ketika aplikasi telah running, langsung arahkan kamera AR-Child ke salah satu marker/penanda, dan seketika akan muncul objek hewan/buah yang sesuai dengan pelacakan dalam database.
Teknologi AR-Child ini menggunakan metode pelacakan objek yakni marker based tracking yang memerlukan marker berupa cetakan huruf-huruf abjad pada sebuah kertas.
Dalam jurnal hasil penelitian yang dilakukan, juga mencantumkan analisis dan evaluasi aplikasi dengan menggunakan variation testing yaitu pemeriksaan pada unsur pencahayaan, jarak, sudut, ukuran huruf, latar belakang dari warna marker dan waktu respon kemunculan objek dengan menguji coba berbagai macam spesifikasi smartphone.
Kemudian untuk mengetahui efek penggunaan aplikasi AR-Child ini menggunakan metode fun testing sebagai sarana untuk menilai unsur kesenangan dan juga mengetahui efek terhadap hasil belajar pengguna.
Sejauh mana sudah diujicobakan?
AR-Child telah diujicobakan ke 30 anak-anak di salah satu lembaga pendidikan prasekolah Kota Malang. Responnya positif.
Aplikasi mobile ini belum ke khalayak ramai, masih uji coba skala kecil. Insyaallah nanti dikomersialkan.
Nanti akan saya kembangkan lagi sehingga aplikasi ini tidak hanya mampu untuk mengenalkan materi tentang hewan serta buah-buahan saja, namun juga untuk materi yang lainnya.
Baca Juga:BPJS Barabai Sosialisasikan Rekrutmen PPU di Tapin
Baca Juga:Kemenag Tapin Gelar Manasik Haji Sekaligus Bagikan Dana Hibah
Reporter: AHC 05
Editor: Fariz Fadhillah