Tak Berkategori

Kelapa Sawit Indonesia Dilirik Peru, Gapki Kalsel: Pasar Potensial

apahabar.com, BANJARMASIN – Rencana Peru merangkul Indonesia sebagai partner strategis disambut hangat oleh Gabungan Pengusaha Kelapa…

Featured-Image
Ilustrasi kelapa sawit. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Rencana Peru merangkul Indonesia sebagai partner strategis disambut hangat oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalsel.

“(Peru) Ini sebagai pasar potensial produk kelapa sawit Indonesia,” ucap Ketua Gapki Kalsel, Totok Dewanto kepada bakabar.com, Rabu (19/6) sore.

Menaungi kurang lebih 48 perusahaan kelapa sawit di Kalsel, Gapki akan mensosialisasikan kerja sama itu kepada seluruh anggota.

Peru sebenarnya telah mempunyai perkebunan sawit dalam negeri. Namun industri hilir atau turunannya dikabarkan masih belum sebaik Indonesia.

Peru ingin menerapkan program B5, sementara Indonesia khususnya Kalsel sudah B20. Bahkan, telah melakukan riset menuju B100.

“Bisa jadi ini sebagai pasar potensial, tapi hanya untuk produk turunan minyak sawit. Karena untuk CPO mereka sudah punya sendiri,” tegasnya.

Adapun, produk turunan yang dimaksud, meliputi bio-diesel, bio-avtur, bio-premium, surfactan, pelumas, margarine, shortening, sabun, detergen, sampai produk shampo.

Rencana Peru menggandeng Indonesia sebagai partner strategis disampaikan Anggota Kongres Peru Alejandra Aramayo ke Wakil Menteri Hidrokarbon Peru Eduardo Guevara dalam pertemuan 12 Juni 2019. Pertemuan itu dihadiri Duta Besar RI Lima, Marina Estella Anwar Bey dan Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Paulus Tjakrawan.

Indonesia, menurut Kementerian Luar Negeri RI, dinilai Peru telah sukses mengembangkan industri kelapa sawit, baik industri hulu dan hilir.

Ini dibuktikan dengan tingginya produktivitas kebun kelapa sawit di Indonesia, serta pengembangan berbagai produk dari minyak sawit termasuk bio-diesel.

Baca Juga: Medsos Cs Picu Trafik Data Telkomsel Selama Lebaran

Baca Juga: Rupiah Melemah di Tengah Isu Penurunan Fed Fund Rate

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner