Pemkab Tanah Bumbu

Jelang Lebaran, Warga Miskin di Tanah Bumbu Konsumsi Beras Bau dan Berkutu

apahabar.com, BATULICIN – Hari Raya Idul Fitri merupakan momen kebahagiaan bagi umat Islam. Namun, hal itu tidak…

Featured-Image
Beras pembagian Bulog di Kecamatan Kusan Hilir, Tanbu. Foto-Istimewa

bakabar.com, BATULICIN – Hari Raya Idul Fitri merupakan momen kebahagiaan bagi umat Islam.Namun, hal itu tidak berlaku bagi sebagian warga miskin di Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu. Menjelang lebaran, mereka justru terpaksa mengonsumsi beras berkualitas buruk hasil pembagian dari Bulog.

“Kualitasnya luar biasa buruk,” ungkap Kepala Desa Sardangan, Andi Tanra, kepadabakabar.com, Senin (3/6/2019).

Andi Tanra menggambarkan beras pembagian Bulog berwarna agak kemerahan, berbau tidak sedap, dan berdebu. Menurut Andi, beras berkualitas buruk itu terpaksa dibagikan kepada warga. Kejadian seperti ini, tambah dia, bukan yang pertama kali terjadi di desanya.

“Berasnya agak kemerahan, berbau, berkutu, dan seperti ada campuran dedaknya. Mau tidak mau beras itu dibagi ke masyarakat. Ya, harus bagaimana lagi? Sebab, ini bukan kejadian pertama. Sebelumnya sudah sering, bahkan pernah dikembalikan,” jelasnya.

Andi Tanra meminta pemerintah daerah tidak tinggal diam dalam menyikapi masalah tersebut. Apalagi, menurut Andi Tanra, peristiwa itu terjadi pada bulan Ramadan yang mestinya menjadi berkah untuk semua orang.

“Pemerintah daerah tidak boleh tinggal diam. Mereka masyarakat kita. Kita ada karena mereka,” katanya.

Buruknya kualitas beras itu juga diakui olehKepala Desa Beringin, Nantang. Nantang sendiri menyayangkan pembagian beras tersebut.

Ia bingung kenapa beras yang menjadi konsumsi rakyat miskin memiliki kualitas yang buruk, bahkan bau dan berdebu. Karena tak ada pilihan lain, warga miskin di Desa Beringin pun tetap mengonsumsi beras itu.

“Iya, kurang bagus berasnya. Mana sekarang sedang puasa. Kasihan masyarakat. Sekarang berasnya sudah dibagi dan tetap dikonsumsi walaupun berdebu dan bau,” katanya.

img

Beras pembagian Bulog di Kecamatan Kusan Hilir, Tanbu. Foto-Istimewa

Sejumlah warga lainnya juga membenarkan buruknya kualitas beras pembagian Bulog. Di salah satu grup Whatsapp yang anggotanya adalah para kepala desa juga membicarakan soal kurang baiknya kualitas beras Bulog itu.

“Mohon solusinya, beras raskin di Desa Betung tidak layak dimakan,” kata Nasrudin, warga Desa Betung.

Sementara Kepala Desa Mattone, Andi S Jaya, mengatakan sejak dibagikan sekira seminggu yang lalu, belum ada keluhan terkait kualitas beras Bulog dari warganya. Sebab, staf Desa Mattone langsung mendistribusikan ke warga penerima beras raskin tersebut.

“Karena staf di kantor langsung mendistribusikan kepada warga sesuai dengan daftar dari Kementerian Sosial, kami dari desa tidak berani membukanya. Sampai sekarang belum ada keluhan,” jelasnya.

Beras Bulog tersebut didistribusikan melalui Kecamatan Kusan Hilir. Pihak kecamatan lalu menyalurkannya kembali kepada pemerintah desa. Di tingkat desa, beras itu disalurkan oleh RT setempat.

Camat Kusan Hilir, Dewi Murni, membenarkan pihak kecamatan yang menyalurkan beras raskin itu. Jika ada keluhan dari masyarakat, pihaknya akan menindaklanjuti informasi tersebut ke Bulog.

“Itu memang kiriman dari Bulog. Kami dari kecamatan yang menyalurkan. Kalau komplain akan kami tindaklanjuti ke Bulog,” jelasnya.

Keluhan sebagian masyarakat di Kecamatan Kusan Hilir terkait pembagian beras Bulog itu ditanggapi oleh Sekda Tanah Bumbu, Rooswandi Saleem. Rooswandi mengatakan akan segera mengoordinasikan masalah itu ke pihak terkait.

“Coba saya koordinasikan,” singkatnya.

Baca Juga: Hari Ini, Jamaah An Nadzir Salat Idul Fitri

Reporter: Puja MandelaEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner