bakabar.com, GOWA - Sama seperti di Ambon hari ini 100 orang lebih Jemaah An Nadzirdi Gowa, Sulawesi Selatan, juga merayakan Idul Fitri lebih awal. Mereka telah melaksanakan salat Id hari ini.
“Salat Id ini dilakukan setelah penetapan 1 Syawal yang jatuh hari ini setelah perhitungan memantau bulan dan tanda-tanda alam,” kata Ketua Dewan Pengawas dan Penanggung Jawab Pendidikan dan Pembangunan Jamaah An Nadzir Gowa, Ustaz M Samiruddin Pademmui seusai salat Idul Fitri di Kabupaten Gowa, Sulsel, seperti dikutip dari Antara, Senin (3/6/2019).
Menurut dia, penetapan 1 Syawal itu dengan melihat bulan purnama pada penanggalan syamsiah 14, 15 dan 16, lalu menghitung mundur sebelum tiga hari terakhir bulan Sya’ban. Pada saat itu mengamati terbitnya fajar siddiq. Selain itu, juga dapat mengamati dengan melihat tanda-tanda alam lainnya seperti puncak air laut pasang atau pasang konda atau arah angin bertiup.
Seusai salat Subuh, jamaah An Nadzir sudah berbondong-bondong ke lokasi salat Id dengan menggunakan jubah khas yang didominasi warna hitam. Jamaah laki-laki menggunakan sorban dan umumnya berambut warna kecoklatan yang menjadi ciri khas jamaah ini.
Sedangkan jamaah perempuan, menggunakan gamis hitam dan mengenakan burka untuk menutupi wajahnya. Meski jauh dari kesan meriah karena jumlah jamaahnya cukup terbatas, tidak seperti jamaah pada hari raya pada umumnya, namun kekhusyuan jamaah tetap terlihat.
Setelah melakukan salat Idul Fitri, khatib membaca khutbah salat Idul Fitri yang mengusung tema Idul Fitri mengembalikan manusia kembali suci.
“Setelah berpuasa sebulan lamanya dan memperbanyak beribadah salat lail, tibalah di hari kemenangan ini,” katanya.
Seusai membaca khutbah, Ustaz Samiruddin menutup dengan doa yang diaminkan oleh jamaah An Nadzir, kemudian saling bersalaman sebagai tanda saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan masing-masing.
Baca Juga: Hari Ini, 3 Desa Muslim di Ambon Rayakan Idul Fitri Lebih Awal
Editor: Aprianoor