bakabar.com, BANJARNASIN – Tempo hari Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) disebut-sebut sebagai salah satu wilayah yang dicalonkan Pemerintah Kalimantan Selatan sebagai tempat berpindahnya ibu kota baru pengganti Jakarta, pusat pemerintahan Indonesia sekarang. Namun, bagaimana nasibnya kini, jika ternyata wilayah itu rawan banjir?
Baca Juga: DLH Bantah Degradasi Lingkungan dan Lubang Bekas Tambang Penyebab Utama Banjir di Kalsel
Pemerintah beberapa waktu lalu berencanan memindah ibu kota pemerintah di luar pulau Jawa. Salah satu yang dibidik yakni Kalimantan. Di antara empat provinsi, tiga memiliki hasrat terpilih jadi tempat pusat pemerintah nanti.
Dalam salah satu kriterianya pemerintah menyebut, lokasi yang dipilih rawan bencana, di antaranya banjir. Akan tetapi, situasi itu kini yang terjadi di Tanbu sekarang mengurangi penilaian pemerintah.
Banjir sendiri seperti diketahui melanda beberapa desa di Tanbu dan Kotabaru, setelah hujan deras mengguyur pada Sabtu (08/06/2019) pekan lalu. Di Tanbu sendiri ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir. Yakni Kecamatan Kusan Hulu, Mantewe, Karang Bintang, Kusan Hilir, Batulicin, Dungai Loban, dan Satui. Sejumlah aktivitas warga pun lumpuh, bahkan ujian sekolah terpaksa ditunda karena sekolahnya terendam banjir.
Lantas, bagaimana Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menanggapinya? Gubernur yang karib disapa Paman Birin ini tampak pasrah terkait ambisi Kalsel menjadi pusat pemerintahan tersebut. “Ibukota ini kan tergantung nasib kita, di tangan Pak Jokowi, di tanggan presiden, tapi kita siap,” kata Paman ketika di temui usai rapat paripurna dengan anggota DPRD Kalsel, Kamis (13/06/2019) lalu.
Meski demikian, Paman Birin mengungkapkan jika lokasi terdampak banjir sekarang tidak termasuk wilayah yang dicalonkan sebagai ibu kota pemerintahan baru yang diusulkan ke pemerintah. Lantas di mana lokasi yang diusulkan?
Paman Birin pun awak media agar menanyakan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) provinsi. “Saya pikir (daerah terdampak banjir) tidak termasuk dalam daerah yang kita cadangkan, daerah kita stabil,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fazar Desira menjelaskan, lahan seluas 300 ribu hektare yang diusulkan ke pemerintah pusat guna mendukung rencana pemindahan ibu kota negara tidak tepat berada di tengah banjir. "Jadi aman saja," ujar mantan kepala Bappeda Banjarmasin ini.
Kendati demikian, ia tidak menyebutkan lokasi dimaksud. Kini, pihaknya masih menunggu informasi terbaru terkait perkembangan pemindahan ibu kota pemerintahan ke Tanbu.
Baca Juga: Tiga Wilayah Kalsel Masih Terancam Banjir, Ada Dua Faktor Penyebab Menurut BPBD Erat Kaitannya
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin