Tak Berkategori

ACT Pasok Bantuan Korban Terdampak Banjir Tanah Bumbu

apahabar.com, TANAH BUMBU – Banjir di Kalimantan Selatan makin meluas. Tak hanya di Kotabaru, banjir kini…

Featured-Image
Tim Aksi Cepat Tanggap Kalimantan Selatan (ACT Kalsel) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tanah Bumbu bergerak menuju Kecamatan Kusan Hulu, Senin malam, guna menyalurkan bantuan. Foto-ACT for apahabar.com

bakabar.com, TANAH BUMBU – Banjir di Kalimantan Selatan makin meluas.

Tak hanya di Kotabaru, banjir kini merendam enam kecamatan di Tanah Bumbu, antara lain Kecamatan Kusan Hulu. Terjadi sejak Sabtu (8/6) lalu, sampai kini tak kunjung surut.

Menjadi salah satu wilayah yang terisolir, Aksi Cepat Tanggap Kalimantan Selatan (ACT Kalsel) bergerak menuju Kecamatan Kusan Hulu, Senin malam.

"Kami bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tanah Bumbu bergerak untuk mendistribusikan bantuan logistik bagi warga terdampak. Kami juga menurunkan regu penyelamat untuk membantu evakuasi di lokasi banjir," terang Plt. Kepala Cabang ACT Kalsel Zainal Arifin, kepada bakabar.com, Selasa siang.

Kusan Hulu sempat terisolir karena jalan utama menuju kecamatan itu terkikis dan tertutup banjir besar.

Dari pantauan tim MRI Tanah Bumbu, untuk mencapai Kusan Hulu perlu memutar kendaraan melalui Kecamatan Karang Bintang yang memakan waktu lebih lama.

Pendistribusian bantuan logistik menyasar Desa Tibaro Panjang, desa terisolir di Kecamatan Kusan Hulu.

Jembatan yang menjadi akses utama masuk desa terputus, membuat pengiriman logistik bantuan menggunakan perahu untuk menyeberang ke desa.

Anjar Supangat selaku Ketua MRI Tanah Bumbu mengatakan, tim menemukan masih ada 50 kepala keluarga di Tibaro Panjang.

Sedangkan di sana terdapat 65 rumah yang terendam banjir. "Kemungkinan sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman di luar desa," jelas Anjar.

Sesampainya di Desa Tibaro Panjang, ACT mendistribusikan bahan pangan pokok, air bersih, dan pakaian untuk menunjang kebutuhan warga.

Selain itu, ACT juga mengirimkan tim medis untuk memastikan kesehatan warga serta tim evakuasi guna membantu warga menyelamatkan diri jika ada hal yang tidak diinginkan.

Tak seluruhnya masyarakat Tibaro Panjang mengungsi atau keluar desa, sebagian di antara mereka masih ada yang bertahan di rumahnya. Selamat salah satunya.

Ia bertahan di atas dipan tinggi yang ada di depan rumahnya. untuk menjaga harta benda. Sedangkan sebagian warga lainnya mengungsi di dalam desa dengan mendirikan tenda di tepian jalan yang tinggi.

Adapun, banjir diduga akibat meluapnya beberapa sungai yang mengalir di sejumlah kabupaten. Luapan air ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah sejak akhir pekan lalu. Akibatnya, ribuan orang terdampak banjir yang terjadi selepas hari raya Idulfitri ini.

Baca Juga:Banjir Terjang Kotabaru, ACT Kerahkan Relawan

Baca Juga:Paket Iftar ACT Bahagiakan Anak Petani Penghafal Alquran

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner