Tak Berkategori

2020 Jalan Bebas Hambatan Banjarbaru-Batulicin Bisa Dilewati, Dewan Pesimistis Gunakan APBN

apahabar.com, BANJARMASIN – Megaproyek jalan bebas hambatan Banjarbaru-Batulicin kabarnya bisa sudah bisa dilewati 2020 nanti. Namun…

Featured-Image
Sejumlah alat berat terus sibuk membuka jalur jalan yang menghubungkan Banjarbaru dengan Batulicin. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Megaproyek jalan bebas hambatan Banjarbaru-Batulicin kabarnya bisa sudah bisa dilewati 2020 nanti.

Namun jalan hambatan yang biayanya berasal dana APBD tersebut belum dilapisi aspal, melainkan berupa pengerasan saja.

Baca Juga: Pembiayaan Jalan Tol Banjarbaru-Batulicin Perlu Dimatangkan Lagi

“Tahun 2020 akhir jalan bebas hambatan ini fungsional walau pun pengerasan, bukan aspal,” kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar kepada bakabar.com, Minggu (2/6).

Sudah terbuka hampir sepenuhnya, atau sekitar 95 persen yang tembus, proyek jalan tersebut telah menyedot Rp70 miliar anggaran daerah.

Hanya saja masyarakat yang ingin melintas mesti sedikit bersabar, karena menunggu pembangunan enam jembatan serta box culvert-nya.

Pembukaan jalan bebas hambatan sepanjang 125 km sebelumnya melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dan TNI kini menjadi tanggung jawab Dinas PUPR Provinsi Kalsel.

“Kita baru masuk tahun ini. Kita menangani kontruksi jembatan, perbaikan, geometri dan sebagainya,” jelasnya.

Ke depan, Roy berharap adanya bantuan dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) untuk pembangunan jalan tersebut.

Caranya dengan melobi Pemerintah Pusat supaya jalan bebas hambatan bisa masuk daftar pendanaan APBN.

“Pembangunan jalan bebas hambatan ini memang cukup panjang, dari tahapan feasibility study (FS), detail engineering design (DED) dan yang lainnya sudah dimulai sejak 2016,” tuturnya.

Soal ini, sebelumnya Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalsel, Surinto tampak pesimis proyek jalan bebas hambatan bisa mendapat bantuan dana dari APBN apalagi dari investor bisnis.

Salah satu penyebabnya adalah dokumen perencanaan yang dibuat konsultan terpilih keliru memberikan analisis pada kementerian dan investor.

Itu terungkap dalam rapat evaluasi Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun 2018.

Komisi III DPRD Kalsel menilai data yang disajikan konsultan diyakini 90 persen tidak akurat.

"Hasil ekspos konsultan di kementerian ngaco. Dari hitungannya, konsultan menyebut potensi di Tanah Bumbu, Batulicin diangkut ke Trisakti, itu terbalik," kata Surinto anggota Komisi III DPRD Kalsel.

Mestinya kata Surinto, dibangunnya jalan bebas hambatan untuk mengangkut potensi dari daerah Hulu Sungai ke Batulicin. Bukan mengangkut potensi dari daerah Batulicin ke pelabuhan Trisakti.

“Masa potensi Tanah Bumbu, Batulicin seperti kelapa sawit atau batu bara yang diangkut lewat jalan bebas hambatan," sambungnya.

Harusnya yang dihitung, sambung Surinto, adalah potensi dari daerah Hulu Sungai yang dilabuhkan di Pelabuhan Batulicin.

Baca Juga: Dewan Sebut Laporan Konsultan Jalan Banjarbaru-Batulicin 'Ngaco'

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner