bakabar.com, BANJARMASIN – Palang pembatas ketinggian di Jembatan Alalak II, Selasa (14/5), yang kembali bengkok diduga akibat ditabrak pengendara, mendadak viral di media sosial. Jelas saja, palang ini belum genap berumur sepekan.
Bukan pertama kali dipasang, palang jembatan ini adalah kali ketiga jadi korban ‘tabrak lari’ pengemudi kendaraan roda empat yang tak tertib aturan.
Terpampang jelas, batas maksimal kendaraan yang melintas hanya setinggi 2,1 meter.
“Benar, bukan saya sendiri yang memasang. Kesal rasanya melihat portal itu bengkok,” ujar @gtathifah, dalam postingan instagramnya.
Melihat palang pembatas ketinggian bengkok, warganet merasa gereget, walau bukan sebagai pihak yang mendirikan portal.
Kondisi ini membuat pemandangan yang tak mengenakan saat melintas. Pantauan bakabar.com, di lapangan, salah satu bagian pondasi terlihat retak.
Selain itu, palang yang terbuat dari besi dicat berwarna kuning, hitam, terlihat bengkok. Sementara, salah satu bagian penyangga miring ke arah jalan.
Tidak sekadar diberi warna mencolok, palang pembatas ini juga di beri lampu penanda.
Sebelumnya, palang yang sengaja dipasang di dua sisi jembatan, selalu patah dan miring setelah beberapa hari dipasang.
Itu lantaran banyak truk atau mobil pikap tinggi, melintas saat malam hari atau saat petugas tak berjaga.
“Biasanya malam hari banyak truk yang melintas,” kata Robby warga sekitar ditemui bakabar.com. Selasa (14/5).
Palang yang tingginya hanya 2,1 meter ini fungsinya agar tak ada angkutan berat dan besar melintas. Sebab pemerintah mengarahkan para 'raksasa' jalanan itu untuk melewati Jalan Gubernur Syarkawi (Lingkar Utara)
Sementara itu, Salmani warga Batola, melihat keberadaan palang tersebut justru membikin arus lalu lintas menjadi tersendat.
“Justru ada palang makin macet, lantaran mobil melambat kalau mau melintas,” ujar dia.
Baca Juga: Daud Danda: Pemilik Tongkang Wajib Perbaiki Kerusakan Fender Jembatan Kalahien
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz F